"Anomali pasar otomotif terjadi sekarang ini, semuanya serba terbolak-balik. Biasanya penjualan naik, ini malah turun. Sebaliknya, di waktu biasanya turun, justru pasar bisa naik," jelas Harry Yanto, Manajer Pengembangan Jaringan dan Penopang Pemasaran PT Kia Mobil Indonesia (KMI) di Jakarta Selatan, akhir pekan lalu (18/7/2014).
Menurut Harry, pasar mobil nasional pada Juli diprediksi akan turun hingga 70.000-80.000-an unit dari rata-rata bulan sebelumnya, sekitar 98.000-105.000 unit. Kondisi ini dinilai unik, karena biasanya menjelang Idul Fitri, penjualan mobil cenderung naik.
Setelah pengumuman hasil presiden terpilih, lanjut Harry, penjualan akan naik lagi. Dengan catatan, semuanya berjalan dengan aman. Situasi ini juga bertolak belakang dengan siklus tahunan, di mana biasanya setelah Lebaran pasar justru menurun karena banyak hari libur.
"Kalau pemilu aman, pasar akan naik, saya prediksi bisa naik hingga 20 persen Agustus nanti," beber Harry. Para produsen yang memiliki pusat perakitan mobil di Indonesia akan menghentikan produksinya (dari 26 Juli) sampai tanggal 4 Agustus 2014.
Pemilu capres tahun ini, lanjut Harry, sangat berbeda dari pesta politik yang sama pada 4 tahun sebelumnya. "Kalau pemilu dulu, kita sudah jelas siapa presidennya, makannya penjualan terus naik. Tapi, tahun ini, semua masih hati-hati," tukas Harry.
Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan mobil (wholesale) pada semester pertama tahun ini tercatat 642.311 unit. Penjualan pada Juni 2014 saja, mencapai 107.591 unit, naik 10,7 persen dibandingkan bulan sebelumnya 97.136 unit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.