Yoshiya Horigome, Vice President Director of National Sales and Marketing NMI, mengatakan di sela-sela media test drive (29/4/2014), pasar sedan memang akan stagnan. Tapi, pihaknya butuh model untuk mengangkat "derajat" merek dan pamer teknologi.
"Ada dua alasan kami harus mempertahankan Teana supaya terus bersaing. Pertama, mengisi niche market yang cukup bergengsi dengan konsumen ekslusif dari corporate atau pemerintah. Kedua, brand building," ujarnya kepada KompasOtomotif.
Tak sekadar optimistis, Horigome dan NMI punya alasan. Dirinya mengatakan, produknya sangat bisa bersaing dengan mengandalkan pengalaman berbeda di segmen Teana. Beberapa sektor juga diklaim lebih baik, terutama untuk peredaman kabin dan performa.
"Di Amerika dengan nama Altima, dengan kompetisi yang sama seperti di Indonesia, Teana nomor satu. Saya rasa model ini yang terbaik. Desainnya tidak konservatif, elegan dan sporty," tukas Horigome.
Pasar "mini"
Masalahnya, diakui Horigome, butuh usaha keras untuk mengomunikasikan keunggulan-keunggulan Teana di pasar Indonesia. Apalagi, segmen sedan yang hanya 2-3 persen dari total market mobil nasional, target tak bisa muluk. Cukup 500 unit sebulan, atau 6.000 hingga 8.000 unit setahun. Pasar segmen medium sedan sendiri mencapai 10.000 unit setahun.
"Saya tidak melihat alasan pasar sedan bisa naik. Akan sama dengan tahun lalu, tidak naik dan tidak turun, meski ada LCGC dan maraknya LMPV. Kecuali, ada sedan di segmen LCGC mungkin pasar bisa naik. Tidak ada yang bisa dilakukan, karena terkait dengan kebijakan pajak sedan yang lebih tinggi ketimbang model lain," tutup Horigome.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.