"Sampai sekarang kami masih punya 500 unit pesanan yang belum kami terima dari Jakarta," jelas Joko Trisanyoto, Executive Advisor Nasmoco Group kepada KompasOtomotif, di Semarang, Sabtu (2/3/2014).
Fatrijanto, Direktur Pelaksana Nasmoco Group menjelaskan debit hujan yang terus terjadi pada Januari mengakibatkan sejumlah wilayah di Jawa Tengah, seperti Brebes, Pati, dan Kudus terendam banjir. Tim ekspedisi yang bertugas mengirimkan unit ke Nasmoco dari kantor pusat Toyota Indonesia di Jakarta terputus.
"Sekarang memang sudah tidak banjir, tapi jalanan yang dilalui rusak parah, ini juga mengganggu," beber Fatrijanto.
Selain itu, erupsi Gunung Kelud yang terjadi beberapa waktu lalu juga mempengaruhi hampir semua bisnis di Jawa Tengah, termasuk otomotif. Ketebalan debu dari Gunung Kelud membuat rantai distribusi terputus. Unit stok yang tersedia juga tertutup debu vulkanik, sehingga butuh waktu untuk membersihkan sebelum diserahkan ke konsumen.
"Akhir Februari kondisi mulai membaik, tapi jumlah hari kerja yang pendek membuat penjualan kami turun dibandingkan periode tahun sebelumnya," lanjut Fatrijanto.
Gangguan Pasar
Joko melanjutkan, penjualan Toyota di daerah, khususnya Jawa Tengah, cukup terganggu jika ada aksi diskon besar-besaran yang terjadi di Ibukota, seperti yang terjadi di Desember 2013 lalu. Sejumlah konsumen bahkan banyak yang memilih membeli di Jakarta atau kota lain yang menawarkan harga lebih kompetitif.
"Masalah kami itu ada di patokan Pajak Bea Balik Nama (PKB-BBN) Jawa Tengah yang dipatok 12,5 persen. Sementara di Jakarta, Yogyakarta, bahkan Surabaya kini sudah 10 persen," beber Joko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.