"Tahun depan, saya prediksi penjualan LGCG akan berkisar 15-20 persen terhadap total nasional," jelas Seiji Itayama, Direktur Pelaksana PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) di Jakarta Selatan, akhir pekan lalu. Jika estimasi total pasar 1,2 juta unit (sama seperti tahun lalu) maka sedikitnya 180.000 unit mobil murah akan terjual tahun depan.
Jumlah ini sangat masuk akal. Tahun ini saja, sejak perdana dipasarkan September, total penjualan mobil murah September-November sudah tercatat 36.916 unit (data Gaikindo). Terdiri dari empat produk, yakni Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Honda Brio Satya, dan Suzuki Karimun Wagon R. Belum lagi, ada tambahan Datsun Go+ yang siap dipasarkan tahun depan.
"Rata-sata penjualan semua model tahun depan berkisar 110.000 unit per bulan nantinya," lanjut Itayama. Mewakili Suzuki Indonesia, Itayama yakin kalau pasar mobil murah akan semakin besar di Indonesia. Tapi, pilihan utama tetap jatuh pada segmen kendaraan multi guna (MPV) tujuh penumpang.
Tergerus
Meski tetap dominan, segmen low MPV akan mulai tergerus tahun depan. "Segmen seperti Avanza, Xenia, dan Ertiga itu akan turun tahun depan komposisinya terhadap pasar," lanjut Itayama. Harga menjadi salah satu faktor utama mulai bergesernya konsumen pada mobil murah.
"Justru segmen di atas mobil murah, seperti subkompak B (hatchback) akan stabil saja, pergeseran bukan terjadi di sini," imbuh Itayama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.