Jakarta, KompasOtomotif — Kalau Toyota Indonesia memastikan PP LCGC sudah ditandatangani oleh Presiden, Daihatsu sebagai produsen dan ATPM justru terkesan pasif. Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM), ketika dihubungi KompasOtomotif, semalam (27/5/2013), belum mau berkomentar banyak.
"Saya belum mendengar. Kalau tidak ada pernyataan resmi dari pemerintah, kami menunggu," ungkap Amelia. Daihatsu Indonesia baru saja meresmikan pabrik perakitan terpadu Karawang Assembly Plant (KAP) di Kawasan Industri Suryacipta, Karawang Timur, Jawa Barat, akhir April lalu, untuk merakit LCGC dan diresmikan oleh Wakil Presiden Boediono.
Pabrik ini sudah merakit Ayla-Agya sejak akhir tahun lalu. Hasilnya, Daihatsu sudah punya stok cukup banyak untuk kedua merek tersebut.
Presiden Direktur ADM Sudirman Maman Rusdi saat peresmian pabrik mengaku kehilangan peluang penjualan, yaitu 6.000 Ayla. Diperkirakan, kalau mobil dijual Rp 100 juta, potensi kerugian mencapai Rp 6 miliar. "Belum termasuk Agya. Nilainya bisa dihitung sendiri!" lanjut Sudirman.
Saat ini, ADM memanfaatkan pasokan dari 114 perusahaan komponen lokal untuk mobil tersebut. "Dari semua perusahaan, 30 adalah pemasok baru dan hanya memasok untuk kami. Mereka menganggur," ungkap Sudirman saat itu.