DPRD Michigan juga telah mengesahkan peraturan yang mendenda pengemudi melakukan SMS sambil mengemudi dengan denda 100 dollar AS meski tidak ditilang.
Bagi kita di Indonesia, dengan angka kecelakaan yang juga terus meningkat pada kondisi tertentu, cara ini bisa saja diikuti, baik oleh lembaga yang berwenang, misalnya Ditlantas Bambim Polri, LSM, maupun lainnya.
Pasalnya, seperti di Amerika Serikat, potensi korban adalah orang-orang muda yang masih produktif. Pengemudi mobil kelompok ini masih kurang pengalaman dalam mengemudi. Tren risiko mereka makin tinggi dibandingkan kelompok umur lainnya.
Penyebab
Dalam kampanye keselamatan lalu lintas ini, Distraction.gov menjelaskan tiga faktor yang bisa menyebabkan orang tidak fokus mengemudi. Pertama, visual, melihat ke samping. Kedua, faktor manual, pengemudi tidak memegang setir. Terakhir, kognitif, pikiran pengemudi tidak bersama mobilnya, tetapi melayang ke mana-mana.
Aktivitas yang bisa mengganggu fokus selama mengemudi adalah menggunakan telepon seluler, makan dan minum, berbicara kepada penumpang, berdandan, membaca termasuk peta, menggunakan PDA atau sistem navigasi, serta menonton video, mengganti stasiun radio, CD, atau pemutar MP3.
Mereka juga menjelaskan, menggunakan telepon seluler, baik dipegang maupun handsfree, menyebabkan reaksi pengemudi turun. Kondisinya sama dengan pengemudi yang lagi mabuk. Kesimpulan lain, aktivitas otak turun sampai 37 persen. Karena itu, diperkirakan, dari 80 persen tabrakan, 65 persen hampir disebabkan oleh masalah pengemudi berponsel ria atau mengirimkan SMS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.