JAKARTA, SELASA – Penggeber skubek yang suka kecepatan, tepuk tangan buat PT Astra Honda Motor (AHM) kala meluncurkan BeAT. Karena teknologi mesinnya berpendingin udara sehingga lebih mudah diutak-atik juga di bore up. Hanya, sampai sebesar apakah piston yang bisa diterapkan?
Rasa penasaran didukung oleh AHM dengan meminjamkan BeAT untuk dibongkar. Dalam proyek ini dibantu AHASS PT Bintang Niaga Jaya (BNJ), Cibinong. Katanya, pembongkaran BeAT lebih simpel dari Vario yang menggunakan pendinginan air alias radiator.
Tukar Pasang Blok Sama Vario
Setelah blok dan kepala silinder dilepas dan ketika dilakukan pengukuran, diameter luar boring silinder hanya sekitar 56 mm. Sedang diameter piston standar BeAT 50 mm. Berarti, sisa ketebalan boring dan liner hanya 3 mm. Kalau di bore up dan masih menggunakan boring standar, maksimal diameter piston 53,4 mm dan itu bisa dipakai punya Honda Karisma oversize 100. “Sisa ketebalan boring sekitar 1,5 mm masih dirasa aman,” jelas Suar mekanik BNJ.
Trik ini pernah diaplikasi Suar pada Honda Vario dan berhasil. Kebetulan pada saat bongkar BeAT, juga dibarengi dengan Vario, sehingga kedua blok bisa dikomparasi. Jika menggunakan piston 53,4 mm dan stroke atau langkah piston BeAT 55 mm, maka bisa dihitung volume silinder setelah bore up. ”Sekitar 123 cc digenapkan jadi 125 cc,” jelas mekanik yang beken dipanggil M Com.
Suar kasih saran. Kalau menggunakan piston Karisma harus pasang paking bawah lebih tebal 1 mm.Sebab piston Suzuki itu lebih jenong dan kalau tidak dibarengi paking 1 mm bisa nyundul head. Selain itu, setelah rantai keteng tidak bisa dipakai. Terpaksa dibikin manual, sebab blok sudah diganjal paking 1 mm bikin keteng jadi tegang.”Tensioner tidak bisa dipasang,” pasti Suar.
Dan menurut Wedijanto, Manager Technical Service, PT AHM kapasitas mesin 125 cc dinilai optimal. Tenaga lebih besar tapi juga tetap hemat bahan bakar. Kalau mau ditingkatkan lagi, masih bisa dengan memperbesar seher atau piston ukuran 55 mm. Risikonya, boring harus diganti lebih gede, maksimal 57,5 mm agar bisa masuk lubang crankcase tanpa harus membubut. Kalau pakai piston 55 mm dengan stroke standar 55 mm bisa dicari pembesarannya. “Jadi sekitar 130,6 cc,” imbuh Suar.
Karena penasaran, dicoba tukar pasang blok dan kepala silinder Vario sama BeAT. Crankcase Vario dipasangi blok BeAT dan bisa masuk lantaran posisi lubang baut sama. Namun agak dipaksa karena sirip mentok pipa dari radiator. Setelah dipasang ternyata tidak pas karena ada lubang menganga pada crankcase.
Sebaliknya, coba blok Vario namun head dipasang dari BeAT. Tidak pas juga lantaran pertemuan antara head dengan blok ada lubang menganga di samping kiri. Jadi, kalau mau tukar pakai blok atau head harus kerja sama dengan tukang las babet untuk menambal lubang.(Aong)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.