JAKARTA, JUMAT - Sebagai raja kendaraan diesel di Indonesia, PT Pantja Motor selaku Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Isuzu punya ambisi menduduki peringkat pertama untuk pasar kendaraan komersial. Karena dari hasil pemasaran tahun lalu, Isuzu bersaing ketat dan silih berganti dengan Toyota menduduki posisi kedua dan ketiga, sementara posisi puncak dipegang Mitsubishi.
Untuk mewujudkan ambisi itu, PT Pantja Motor–berdiri tahun 1974 dan bergabung dengan Astra International, 1988–coba memperkuat manajemennya. PT Astra International (AI) yang menguasai saham mayoritas 64,80 persen menjual sekitar 12 persen kepada pihak principal, Isuzu Motors Limited Japan (IMLJ) yang tadinya hanya memiliki 12,50 persen. Berarti, antara AI dan IMLJ memiliki saham sama 44,94 persen.
Karena komposisi saham yang sama, akhirnya disepakati untuk mengubah nama dari PT Pantja Motor menjadi PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) yang mulai berlaku 1 Mei lalu. Dijelaskan oleh Johannes Nangoi, selaku Vice President Director PT IAMI, kenapa baru sekarang pihak prinsipal dilibatkan. “Sebenarnya sudah lama, hanya perundingannya cukup alot karena di dalamnya ada pemerintah,” tegas Johannes.
Memang, dalam komposisi saham sebelumnya, selain AI dan IMLJ, tadinya ada Itochu Corporation (IC) Jepang sebesar 12,50 persen dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (pemerintah) sebesar 10,12 persen. Untuk yang baru ini, IC tidak masuk.
Dengan adanya perubahan nama, susunan direksi pun berubah. Presiden direktur dijabat Kenji Matsuo dan wakil presdir diduduki Jahannes Nangoi dan Victor Sigiro, serta dibantu 6 direktur. “Jadi, pergantian direksi setiap dua tahun. Bila presdirnya orang Jepang, wakilnya orang Indonesia. Berikutnya, presdirnya Indonesia, wakilnya Jepang," katanya.
Dengan perombakan ini, Johannes yakin Isuzu bisa mewujudkan ambisinya menjadi market leader untuk kendaraan komersial. “Apalagi sampai April ini total penjualan Isuzu sudah menembus angka 8.100, sementara tahun lalu hanya 5.600,” tambah Johannes. Faktor pendukung lainnya, Isuzu sendiri produknya kuat dan partnernya, IMLJ, cukup kuat. “Kemudian kebutuhan akan kendaraan komersial meningkat,” tutup Johannes. (Bastian)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.