Tantangan Jaecoo Masuk Pasar Otomotif Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com – Jaecoo resmi memulai kiprahnya di pasar otomotif Indonesia dengan meluncurkan SUV Jaecoo J7 di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025.

Merek asal China ini menggebrak pasar dengan melansir harga yang terbilang fantastis. Jaecoo J7 SHS alias PHEV dipastikan dilego di bawah Rp 599 juta, sementara dua varian lainnya bermesin bensin dibanderol mulai dari Rp 499 juta.

Country Director Jaecoo Indonesia, Max Zhou, menyatakan bahwa perusahaan melihat tantangan tersendiri untuk masuk ke pasar Indonesia.

Pasalnya dengan segala keunggulan produk yang ditawarkan, hal pertama yang selalu ditanyakan masyarakat bukanlah mengenai produk itu sendiri.

"Terlepas dari harga dan fitur, mereka selalu bertanya, 'Apa itu Jaecoo?' Itu yang perlu kami jelaskan kepada masyarakat," ujar Max kepada Kompas.com, Sabtu (15/2/2025).

Max mengatakan bahwa citra merek sangat penting untuk perkembangan merek itu sendiri. Sebab saat ini semakin banyak merek asal China yang masuk ke Indonesia.

Evan Angganantika, Head of Marketing Jaecoo Indonesia, mengatakan bahwa respon masyarakat Indonesia terhadap Jaecoo sejauh ini sangat baik.

"Sangat baik, mereka penasaran dengan harga dan fitur. Jaecoo J7 SHS, mereka selalu bertanya dan membandingkan fitur dengan harga," ujar Evan.

Bagi yang belum familiar, Jaecoo merupakan bagian dari Chery Group. Jaecoo adalah merek yang lebih difokuskan pada pasar internasional, khususnya pasar luar negeri (overseas) China.

Secara merek, Jaecoo masih satu grup dengan Chery Internasional, yang merupakan bagian dari O&J, di mana O merujuk pada Omoda dan J merujuk pada Jaecoo.

Jaecoo adalah salah satu merek dengan pertumbuhan paling pesat di pasar. Salah satu buktinya dapat dilihat dari penjualan mobil listrik (EV) di China, yang mengalami lonjakan signifikan.

Beberapa tahun lalu, Jaecoo berada di urutan ke-10 dalam pangsa pasar EV di China, namun kini telah naik ke urutan keempat.