Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengamat Minta Hilangkan Bus yang Masih Pakai Rem Semi Hidrolik

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan bus karena rem blong salah satu penyebabnya adalah masih adanya kendaraan yang pakai sistem rem semi hidrolis atau air over hydraulic (AOH).

Secara sederhana, sistem rem bus ada dua, satu full air brake (FAB) atau pakai rem angin penuh, dan kedua ada AOH.

FAB menggunakan angin sepenuhnya, beda dengan AOH yang mengombinasi angin dengan hidrolis.

Biasanya di bus medium, sistem pengeremannya masih menggunakan AOH. Menurut Jusri Pulubuhu, Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting, bus dengan sistem rem AOH tidak disarankan buat digunakan lagi.

"Itu juga salah pemerintah masih perbolehkan angkutan barang dan penumpang pakai rem kombinasi (AOH). Seharusnya enggak boleh itu, kekuatan, keakuratannya, jauh dengan rem angin (FAB)," kata Jusri kepada Kompas.com, Senin (21/10/2024).

Jusri menjelaskan, bus yang masih pakai sistem rem kombinasi tetap bisa jalan walau kondisi tangki angin bocor atau sedang tekor. Beda dengan yang FAB, kalau tekanan di tangki kurang, roda akan mengunci dan bus tidak bisa jalan.

"Anginnya kurang (bus AOH) masih bisa jalan itu. Enggak dibuang (angin lama di tangki) juga masih bisa jalan. Air brake (FAH) begitu suplai enggak ada, enggak bisa jalan, roda mengunci," ucap Jusri.

Sebaiknya menurut Jusri, angkutan penumpang seperti bus sudah meninggalkan model rem AOH. Berkaca dari berbagai negara, semua bus pakai FAH yang lebih aman kalau terjadi masalah di pengereman.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/10/23/152100115/pengamat-minta-hilangkan-bus-yang-masih-pakai-rem-semi-hidrolik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke