Chery Sebut Mobil Hybrid Butuh Kebijakan Pemerintah

JAKARTA, KOMPAS.com - Chery siap membawa Chery Tiggo 8 Pro dengan teknologi plug-in hybrid (PHEV) ke Indonesia tahun depan.

Mobil dengan teknologi PHEV ini bakal melengkapi jajaran produk Chery lain di Indonesia, yaitu mesin pembakaran internal (ICE) dan mobil listrik murni (EV) yaitu Omoda E5.

Asisten Presiden Direktur Chery Sales Indonesia (CSI), Zeng Shuo, menyatakan bahwa pihaknya ingin menawarkan berbagai jenis powertrain kepada konsumen di Indonesia.

“Ya, untuk hybrid, Chery sudah memiliki produk mutakhir, dan kami juga siap membawanya ke Indonesia. Tapi lagi tunggu, mungkin arahan dari pemerintah, kita masih tunggu arahan dari pemerintah," ujar Shuo saat ditemui di Jakarta, awal pekan ini.

"Perlu dukungan dari kebijakan, soalnya itu segmen baru juga. Saya pikir harus ada kebijakan yang perlu mendukungnya," ujar Shuo.

Saat ini, seri Tiggo 8 memiliki tiga model, yaitu Tiggo 8, Tiggo 8 Pro, dan Tiggo 8 Pro Max. Kalau model Tiggo 8 PHEV jadi diluncurkan, ada kemungkinan salah satu model akan dihapus dari jajaran.

“Tiggo 8 Pro bukan berarti kami tidak fokus lagi, tetapi ada kemungkinan kami akan mempertimbangkan langsung ke PHEV atau hybrid. Rencananya seperti itu, jadi ada kemungkinan perubahan powertrain,” katanya.

Chery Tiggo 8 Pro PHEV sudah meluncur di Filipina. Mobil SUV pertama Chery yang berstatus PHEV ini dibanderol 2,4 juta Peso atau setara Rp 665 jutaan saat peluncuran pada tahun 2022.

Chery Tiggo 8 Pro PHEV menggusung mesin 1.500cc turbocharged 4-silinder yang menghasilkan 153 Tk dan torsi 230 Nm.

Mesin bensin tersebut disokong motor listrik dengan catu daya atau baterai berkapasitas 19,27 kWh yang bisa melaju hingga 95 km hanya dengan tenaga listrik.