Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kendaraan Listrik di Indonesia Masih Minim APAR yang Sesuai

CIKARANG, KOMPAS.com - Era elektrifikasi kendaraan kini kian menanjak sejalan dengan sejumlah produsen yang meluncurkan kendaraan listrik. Sejumlah penawaran diberikan oleh berbagai merek kendaraan listrik untuk menarik minat pembeli.

Meski begitu, kasus kebakaran kendaraan listrik hingga saat ini masih jadi hal yang menakutkan bagi pasar otomotif. 

Rahmat Rezki, Presiden Director PT Indolok Bakti Utama mengatakan, saat ini masih minum edukasi cara mengatasi kebakaran kendaraan listrik yang tepat, terutama soal penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

Akibatnya, saat kejadian kebakaran dialami oleh pengguna kendaraan listrik, api justru sulit dipadamkan. 

"Kuncinya ada di empat menit pertama harus ditangani. Artinya, APAR harus mumpuni, kalau tidak mumpuni tentu akan selesai, habis terbakar kendaraannya. Termasuk kendaraan EV, saat asapnya keluar itu harus dihitung untuk ditangani," katanya kepada media, Rabu (2/10/2024). 

Rahmat juga mengatakan prihatin banyak APAR yang dijual murah secara online. Maka dari itu, pihaknya menyayangkan karena saat kasus kebakaran menimpa kendaraan listrik pasti tidak pernah selamat.

Sebab, APAR yang dijual bebas dengan harga miring tersebut belum tentu mumpuni spesifikasinya untuk memadamkan api di kendaraan listrik.

"Yang saya sayangkan itu saat ini minimnya edukasi tetang lithium ion, terutama cara penanganannya tidak diediukasi. Dia (merek otomotif) hanya bicara produk kendaraan tersebut punya jarak sekian, tapi tidak di edukasi bagaimana merawatnya, " kata Rahmat.

Rahmat menjelaskan, saat terjadi kebakaran pada kendaraan listrik, meski baterai sudah dikeluarkan dan disemprot oleh APAR, namun api masih tetap bisa menyala kembali.

Sebab, api-api tersebut bisa saja sudah membakar komponen plastik yang ada di dalam kendaraan. Maka dari itu asapnya masih bisa keluar dan kembali menjadi api. 

"Maka dari itu kami meluncurkan Gunnebo Lith-PRO Fire Extinguisher. Ini adalah sebuah inovasi untuk kebakaran yang berasal dari baterai lithium-ion yang digunakan pada mobil listrik, baik BEV maupun hybrid," kata Rahmat.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/10/03/152100415/kendaraan-listrik-di-indonesia-masih-minim-apar-yang-sesuai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke