JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini ada kejadian pengemudi yang meninggal dunia saat menyetir di daerah Semanggi, Jakarta Selatan. Pengemudinya sempat memberi sein ke kiri, tapi keburu meninggal dan berrhenti di tengah jalan.
Dugaan kuat, pengemudi alami serangan jantung dan langsung meninggal dunia. Memang ada beberapa kondisi kesehatan yang sebenarnya tidak disarankan lagi untuk menyetir atau mengendarai mobil.
Dokter yang bertugas di RSUD Cibinong, Muhammad Rizal Shidiq mengatakan ada beberapa penyakit yang tidak disarankan buat menyetir. Kondisi kesehatannya bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain.
"Hipertensi tidak terkontrol, bisa saja tiba-tiba serangan jantung di jalan, stroke saat mengemudi. Diabetes yang tidak terkontrol kalau enggak minum obat bisa tiba-tiba tidak sadarkan diri," kata Rizal kepada Kompas.com, Rabu (11/9/2024).
Rizal bilang, rata-rata penyakit yang sudah kronis, bisa tiba-tiba kehilangan kesadaran. Penyakit lain seperti epilepsi juga bisa mengalami kejang dan hilang kendali tubuhnya, berbahaya kalau sedang berada di balik kemudi.
"Bahaya kalau habis kejang, dia hilang kesadaran," kata Rizal.
Ada lagi kondisi aritmia, salah satu penyakit jantung, tepatnya gangguan irama. Rizal bilang, aritmia bisa menyebabkan pingsan tiba-tiba.
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia menyarankan kalau orang sudah memiliki kondisi kesehatan yang tidak baik, jangan lagi berada di balik kemudi.
"Lalu lintas yang beragam mengharuskan pengemudi melakukan tindakan atau reaksi yang sesuai. Pasti tidak maksimal apalagi ketika penyakitnya kambuh mendadak," kata Sony.
Sony bilang, kalau memang punya kondisi kesehatan yang tidak baik, jangan ditutup-tutupi dan memaksakan diri buat menyetir. Ketika kambuh malah bisa membahayakan orang lain yang ada di jalan.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/09/11/144100915/ini-kondisi-kesehatan-yang-disarankan-untuk-tidak-mengemudi