Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengemudi dalam Kondisi Mengantuk Bisa Menyebabkan Kecelakaan

JAKARTA, KOMPAS.com - Menyetir dalam kondisi mengantuk bisa merugikan orang lain dan diri sendiri. Misal seperti tabrakan adu banteng yang terjadi di Jalan Malaka Selatan, Jakarta Timur, Selasa (6/8/2024) pagi.

Videonya diunggah di akun jabodetabek.terkini di Instagram, memperlihatkan dua mobil bertabrakan. Berdasarkan keterangan, pengemudi diduga mengantuk, tidak ada korban jiwa, hanya luka ringan.

Dugaan sementara dari kejadian tersebut adalah pengemudi yang mengantuk saat menyetir. Waktu kejadian di pagi hari, sekitar pukul 06.00 WIB, pas dengan waktu orang berangkat kerja.

 

"Terkadang, datangnya pun tidak terasa. Sehingga, sering kali disepelekan. Hal ini bisa diperparah dengan suasana hati yang jelek, bosan karena otak stagnan, monoton karena suasananya, udara yang jelek," ujar Sony saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Selain itu, kondisi fisik karena usia juga mempengaruhi alasan orang tidak sadar tubuhnya sedang kelelahan. Sebaiknya diperhatikan lagi sebelum berada di balik kemudi, apakah siap menyetir atau tidak.

Sony menjelaskan, keputusan orang itu untuk istirahat harus datang dari kesadarannya sendiri. Jadi lebih baik kalau sudah mengantuk sedikit, berhentikan mobil untuk istirahat sejenak atau lakukan peregangan biar segar kembali.

"Memang saat kondisi fit, durasi mengemudi idealnya tiga jam dengan diselingi istirahat jika belum sampai tempat tujuan. Tetapi, tidak berlaku jika tidak fit, kesadaran dirilah untuk ambil keputusan beristirahat," kata Sony.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/08/06/151200615/mengemudi-dalam-kondisi-mengantuk-bisa-menyebabkan-kecelakaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke