JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak pecinta otomotif yang terlalu sayang dengan mobilnya hingga jarang dipakai. Tapi, ada anggapan bahwa tindakan tersebut justru bikin komponen mobil jadi rusak.
Mobil yang jarang dipakai dianggap akan membuat komponen yang menempel tetap awet. Sementara, sebagian orang menganggap kebiasaan tersebut justru akan merusak beberapa komponen.
Kepala Bengkel Auto2000 Pramuka Suparna, mengatakan, mobil yang jarang dipakai, seperti dua minggu sekali atau sebulan sekali, maka kerusakan yang akan terjadi adalah pada baterai atau aki.
"Saat baterai jarang dipakai, maka akan terjadi self discharge. Jadi, dia akan tetap keluar sendiri, walaupun tidak dipakai mesinnya," ujar Suparna, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
"Apalagi, mobil sekarang ada beban-beban yang standby. Apakah itu alarm, sistem keamanan lainnya, dan sebagainya, serta untuk memori-memori yang ada di komponen elektronik kendaraan masa kini, itu akan menyebabkan aki soak," kata Suparna.
Suparna menambahkan, saat performa aki menurun, maka akan merusak sel baterai dan ini akan membuat usia baterai menjadi lebih pendek. Lain halnya jika kendaraan dipakai secara rutin, setiap hari misalnya.
"Maka baterai akan terjaga dengan baik, input dan output dari arus akan seimbang dan itu sehat untuk baterai. Sehingga, baterai umurnya akan normal atau lebih panjang dibandingkan mobil yang jarang dipakai," ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/05/21/071200215/mitos-atau-fakta-mobil-jarang-dipakai-bikin-komponen-jadi-rusak-