JAKARTA, KOMPAS.com - Tragedi kecelakaan bus pariwisata milik PO Putera Fajar di Subang, Jawa Barat terus menjadi polemik yang terus berlanjut.
Bahkan, hasil dari penyelidikan terus menemukan fakta baru tentang kelayakan bus. Salah satunya soal bodi yang dinyatakan merupakan hasil rombakan atau modifikasi.
Mirisnya lagi, modifikasi yang dilakukan pada bodi bus tersebut dikerjakan pada karoseri abal-abal atau tidak resmi.
Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan mengatakan, bus tersebut pada awalnya punya bodi dengan nama Discovery buatan Karoseri Laksana yang kemudian diubah menjadi Jetbus 3 seolah buatan Karoseri Adiputro.
"Datanya ada saya sudah dapet foto capture di blue di pengujian Wonogori. Fisik sama masih bodi buatan Laksana," katanya kepada media di Buswold 2024, Rabu (15/5/2024).
Sani juga mengatakan, setelah melakukan modifikasi, bus sama sekali belum melakukan uji KIR dan terakhir melaksanakannya ketika bodi masih awal.
"Juni 2023 itu masih fiiik yang sama dengan awal, dia merubah itu bulan Januari tahun ini. KIR bus ini mati Desember 2023. Masyarakta harus paham, kendaraan ini KIR-nya mati di Desember tahun lalu dan melakukan perubahana pada Januari tahun ini," kata Sani.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjanto menjelaskan, hal tersebut terungkap setelah tim investigasi melakukan identifikasi dan pembongkaran terhadap bangkai bus.
“Iya sesuai dengan faktual, memang terjadi perubahan tapi tidak sesuai dengan surat aslinya,” ujar Soerjanto kepada wartawan, Rabu (15/5/2024).
https://otomotif.kompas.com/read/2024/05/17/114200815/fakta-baru-bus-pariwisata-yang-kecelakaan-di-subang-hasil-modifikasi