JAKARTA, KOMPAS.com – Membeli mobil sport keluaran baru rupanya tidak semudah mobil-mobil entry level atau kelas menengah lainnya. Sebab, konsumen harus rela menunggu cukup lama sampai mobil bisa dipakai berkendara.
Misalnya konsumen yang berencana membeli Subaru BRZ, selain harus inden sekitar lima bulan, STNK mobil rupanya juga tidak langsung jadi.
Ismail Ashlan, Marketing & PR General Manager Subaru Indonesia, mengakui bahwa konsumen Subaru harus inden dan menunggu STNK hingga beberapa bulan lamanya.
“Kalau yang meluncur kemarin itu yang model year 2024 harus nunggu sampai Agustus. Itupun kami sudah berusaha ngobrol dengan prinsipal di Jepang untuk meningkatkan jumlah produksinya” ujar Ismail di Jakarta (19/3/2024).
“Tapi cukup terbatas karena Indonesia tak pernah menjadi negara yang seharusnya menjadi volume maker BRZ, soalnya Indonesia lebih pas sama SUV,” kata dia.
Adapun mengenai masalah STNK dan pelat nomor yang tak kunjung selesai, khususnya untuk beberapa konsumen sejak tahun lalu, Ismail mengatakan bahwa kasus itu secara berangsur sudah diperbaiki.
“Waktu itu karena kita masih menjadi APM baru, dan dari sisi APM lamanya ada masalah yang belum kelar. Jadi ada tantangan khusus untuk kita. Makanya model-model baru bisa up to 6 bulan saat itu, makanya ada yang komplain keras,” ucap Ismail.
“Tapi itu kenyataan bahwa kami memang harus bisa meyakinkan, kami bukan APM lama dan proses yang sebenarnya semua APM yang belum punya pabrik kurang lebih nunggu 6-7 bulan. Tapi itu masalah tahun lalu, kalau sekarang beli BRZ cuma nunggu 3 bulan, jadi berproses,” ujarnya.
Sebagai informasi, BRZ tersedia dalam dua varian, yaitu MT Eyesight yang dibanderol Rp 885 juta dan Rp AT Eyesight dengan harga Rp 895 juta.
Urusan dapur pacu, Subaru BRZ dilengkapi dengan mesin BOXER 2.4 liter naturally aspirated bertenaga 237 PS atau setara 235 Tk pada 7.000 rpm dan torsi puncak hingga 250 Nm pada 3.700 rpm.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/20/203846715/beli-subaru-brz-inden-5-bulan-sampai-stnk-jadi-tunggu-3-bulan