Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Oli Motor Masih Banyak tapi Tetap Disuruh Ganti Oli?

SOLO, KOMPAS.com - Setiap pemilik sepeda motor wajib mengganti oli secara rutin untuk menjaga kinerja optimal kendaraan, serta mencegah kerusakan pada komponen mesin.

Namun, masih ada pemilik sepeda motor yang tidak melakukan penggantian oli secara rutin dengan berbagai alasan.

Seperti unggahan akun X (Twitter) @convomf, yang membagikan seorang warganet mengaku kesal karena ganti oli disaat olinya masih banyak.

“Sender marah banget disuru ganti oli padahal pas sampe bengkel olinya masih banyak njir,” tulis akun tersebut.

“Kan ganti nder, emang oli jangan sampe abis lah nanti rusak motormu,” tulis akun @cwbicle.

“Wkwk lo ini yang ga bisa bedain mana ganti mana isi ulang ya? Ntar giliran motor mogok oli masih banyak misuh,” tulis akun @nakaltq.

“Ganti oli ga harus habis dulu nder, kalo warnanya udah hitam butek kek hitamnya kehidupan harus diganti dengan oli baru,” tulis akun @ketikanrandom.

Perlu diingat, mengganti oli mesin harus rutin dilakukan, pemiliknya bisa mematok pada jarak tempuh sepeda motor.

Andre, Pemilik Workshop Dhinata Jaya Garage Wonogiri, Jawa Tengah mengatakan, ganti oli sesuai SOP setiap 2.000 Km.

“Kalau penggantian sesuai SOP untuk oli mesin setiap 2.000 km. Dan kalau setiap indikator “Oil Change” menyala itu tergantung penyetelan data di speedometernya, ada yang 2.000 Km hingga 3.000 Km,” kata Andre kepada Kompas.com belum lama ini.

Sementara, Kepala Bengkel Astra Motor Center Jakarta Gofur mengatakan, oli memiliki peran penting untuk komponen mesin, sehingga perlu dirawat agar mesin berjalan dengan optimal.

“Kalau penggantian oli tidak teratur, berdampak lebih cepat rusaknya komponen mesin yang akan memakan biaya lebih besar (kalau diganti),” kata Gofur.

Saat oli dipakai terlalu lama, maka semakin berkurang daya lumasnya. Sehingga oli wajib diganti secara rutin.

Saat daya oli berkurang, maka komponen dalam mesin tidak licin, sehingga membuat gesekan semakin besar dan bisa berujung overheat sampai akhirnya harus turun mesin.

“Komponen yang bisa rusak kalau tidak ganti oli secara rutin seperti piston, silinder, camshaft, rocker arm, dan lain-lain, kata Gofur.

Kalau komponen tersebut harus diganti, maka ongkos yang harus dikeluarkan akan besar daripada rutin ganti oli.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/17/164100215/kenapa-oli-motor-masih-banyak-tapi-tetap-disuruh-ganti-oli-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke