Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bahas Fitur Honda Sensing di New City Sedan

JAKARTA, KOMPAS.com - Honda City sedan generasi kelima resmi masuk ke Indonesia pada akhir 2021. Selang dua tahun kemudian Honda memugar City Sedan dengan berbagai fitur termasuk Honda Sensing.

New Honda City dengan Honda Sensing ini hadir Oktober 2023. Selain tampilannya yang lebih segar, mobil juga semakin canggih berkat penyematan teknologi pemandu kenyamanan dan keselamatan.

Honda City sendiri merupakan sedan entry level Honda yang legendaris di Indonesia dan juga dunia. Pertama kali mobil ini dipasarkan di Indonesia pada 1996 dan terus bertahan sampai sekarang.

Sebelumnya, Kompas.com sudah mengulas soal tampilan eksterior dan interior, maka kini akan membahas fitur.

New Honda City sudah dilengkapi dengan layar sentuh Interactive TFT Meter terbaru berukuran 4,2 inci dan fitur Auto Headlight.

Pada baris kedua, terdapat dua slot USB C yang memberikan kenyamanan kepada penumpang untuk mengisi daya smartphone.

Kemudian Honda juga menyematkan fitur Walk Away Auto Lock yang membantu mengunci kendaraan saat pengguna meninggalkan kendaraan.

Mobil ini juga telah dilengkapi dengan Rear Seat Reminder untuk mengingatkan pengemudi barang yang tertinggal di baris kedua.

Teknologi Honda Sensing pada dasarnya akan memberikan peringatan serta secara otomatis mengambil tindakan untuk mengurangi risiko kecelakaan.

Teknologi Honda Sensing yang ada pada New Honda City, meliputi Collision Mitigation Brake System (CMBSTM), Auto-High Beam (AHB), Lane Keeping Assist System (LKAS), Lead Car Departure Notification System (LCDN), Road Departure Mitigation (RDM) serta Adaptive Cruise Control (ACC).

New City sedan dengan Honda Sensing mengusung mesin 1.5L DOHC i-VTEC yang menghasilkan tenaga maksimum sebesar 119 tk pada 6.600 rpm dan torsi maksimum 145 Nm pada 4.300 rpm.

Collision Mitigation Brake System

Membantu ketika terdapat kemungkinan kendaraan berbenturan dengan kendaraan lain atau pejalan kaki yang terdeteksi di depan.

CMBS didesain untuk memberi tanda ketika potensi berbenturan dapat terjadi, yang membantu mengurangi kecepatan kendaraan untuk mengurangi dampak benturan yang tidak terhindarkan.

Sistem ini tidak mencegah tabrakan atau menghentikan kendaraan secara otomatis. Masih merupakan kewajiban pengemudi untuk menjalankan pedal rem dan roda kemudi secara benar sesuai kondisi berkendara.

Auto-High Beam (AHB)

Berfungsi untuk mengganti low beam dan high beam secara otomatis, dan dapat diaktifkan saat berkendara di atas kecepatan 40 km/jam dengan posisi tuas lampu diputar dari OFF ke posisi AUTO.

Lane Keeping Assist System (LKAS)

Membantu untuk menjaga kendaraan tetap berada pada jalur yang terdeteksi dan memberikan getaran dan visual jika terdeteksi keluar dari jalur.

LKAS hanya berfungsi untuk kenyamanan dan bukan sebagai pengganti dari kontrol kendaraan. Sistem tidak bekerja jika pengemudi menarik tangan dari setir.

Road Departure Mitigation (RDM)

Menjaga dan membantu ketika sistem mendeteksi kemungkinan mobilkeluar dari garis jalur dan/atau meninggalkan jalan.

Adaptive Cruise Control (ACC)

Membantu menjaga kestabilan kecepatan kendaraan dan mengatur jarak di belakang kendaraan yang terdeteksi di depan, dan membantu mengurangi kecepatan dan menghentikan mobil tanpa harus menginjak rem atau gas apabila kendaraan yang terdeteksi berhenti.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/17/154100115/bahas-fitur-honda-sensing-di-new-city-sedan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke