Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Coba Menyalakan Mesin Motor Setelah Terendam Banjir

JAKARTA, KOMPAS.com - Motor yang terendam banjir jangan pernah dicoba buat langsung dinyalakan mesinnya. Jika sudah tau motor terendam, lebih baik diamankan dulu ke tempat yang kering dengan cara didorong, bukan coba dinyalakan.

Kepala Mekanik Astra Motor Center Jakarta Gofur mengatakan, ketika motor yang sudah terendam banjir langsung coba dinyalakan, efeknya bisa water hammer.

Water hammer merupakan kondisi saat ada komponen asing dalam hal ini adalah air di dalam ruang bakar. Air tadi jadi bisa merusak bagian yang ada di dalam mesin, seperti piston sampai setangnya pecah atau bengkok.

"Bisa terjadi water hamer crank shaft bisa bengkok (kalau langsung coba dinyalakan mesinnya)," kata Gofur kepada Kompas.com belum lama ini.

Masalahnya kalau motor sudah terendam, biasanya tidak ketahuan apakah air sudah masuk ke mesin atau belum. Makanya buat antisipasi, lebih baik jangan dinyalakan mesinnya, jaga-jaga biar terhindar dari water hammer.

"Kalau ada air di ruang bakar terus dipaksa diengkol (selah) atau starter, kemungkinan besar bisa terjadi water hammer," kata Gofur.

Kalau sudah sampai kejadian, komponen tadi seperti piston, crank shaft tentu harus diganti. Paling parah, blok mesin bisa pecah juga dan biaya menggantinya dengan yang baru tentu tidak murah.

Jadi lebih baik saat motor terendam, jangan coba dinyalakan, dorong ke tempat yang aman dan kuras segala cairan, baik oli mesin, gardan, sampai tangki. Bersihkan juga motornya dari air banjir untuk cegah korosi.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/01/102200415/jangan-coba-menyalakan-mesin-motor-setelah-terendam-banjir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke