Dengan tinggal dua seri tersisa musim ini, tensi perseteruan antara Bagnaia dengan Martin juga semakin tinggi. Tak cuma pertarungan di atas lintasan, tiap pebalap saling mempelajari satu sama lain.
Kebijakan bagian ini Bagnaia sedikit banyak sebetulnya lebih dirugikan, sebab data balapannya mulai dari setingan motor sampai cara dan gaya balapnya yang paling sering dipelajari oleh tujuh pebalap Ducati lain.
Namun, pebalap tim pabrikan Ducati Lenovo tersebut mengatakan, pada dasarnya dia tidak masalah, sebab Bagnaia juga bisa melihat data punya Martin atau pebalap Ducati lain.
“Selalu seperti ini dan akan selalu seperti ini,” kata Bagnaia dilansir dari Crash, Jumat, (17/11/2023).
“(Jorge) Martin bisa melihat data saya saat saya lebih cepat, dan saya bisa melihat datanya saat dia lebih cepat. Jadi bagi saya itu sama saja,” ujarnya.
Kemudian kata Bagnaia, perbedaan gaya balapan juga menentukan.
Jadi, walaupun tiap pebalap melihat data masing-masing bisa jadi tidak terlalu berpengaruh sebab apa yang berhasil bagi satu pebalap belum tentu berhasil buat yang lain.
“Hal baiknya adalah kami berkendara dengan cara yang berbeda, jadi terkadang cara membandingkannya juga berbeda,” kata Bagnaia.
Selain itu, jika Bagnaia tak masalah datanya "dibagi" ke pebalap lain maka Martin mengakui bahwa dia memilih untuk tidak berbagi data karena selama ini setingan motornya tidak pernah berubah.
“Saya kira dia (Bagnaia) tahu persis pengaturan saya (saat ini) karena saya hampir tidak pernah mengubahnya!. Jadi ya sudah seperti ini," kata Martin.
“Tentunya memperjuangkan gelar juara tidaklah mudah, ketika Anda tahu rival Anda sedang melihat data Anda. Tapi saya juga melihat miliknya. Jadi mari kita coba memanfaatkannya semaksimal mungkin,” ungkap Martin.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/11/17/114200415/jorge-martin-menolak-berbagi-data-balapan-bagnaia-sebaliknya