Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Puncak Bogor Macet Parah, Mobil Manual Jangan Pakai Setengah Kopling

JAKARTA, KOMPAS.com - Libur cuti bersama Lebaran tahun ini tempat wisata di sejumlah daerah padat. Alhasil, terjadi kemacetan yang cukup panjang.

Bahkan, saat terjadi antrean di tanjakan membuat banyak mobil wisatawan yang mogok. Biasanya, tidak kuat menanjak atau mengalami kerusakan akan mengakibatkan kemacetan.

Sebagai contoh arus lalu lintas kendaraan yang menuju kawasan wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, terus meningkat pada H+2 lebaran atau Senin (24/4/2023). Polisi mencatat, ada 50.000 unit kendaraan yang masuk hingga menyebabkan kemacetan parah di pintu masuk GT Ciawi atau seputaran Simpang Gadog, Jalan Ciawi.

"Hari ini berdasarkan perhitungan kami, 50.000 kendaraan sudah masuk ke area Puncak. Belum lagi ditambah yang berangkat kemarin dan meningap di atas," kata Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin saat ditemui di lokasi, Senin.

Maka dari itu, pengemudi sebaiknya menggunakan teknik berkendara yang benar untuk menghindari masalah di tanjakan. 

Kepala Bengkel Nasmoco Janti Yogyakarta Bambang Sri Haryanto mengatakan, untuk mobil transmisi manual tidak disarankan menggunakan kopling saat kendaraan berhenti di tanjakan. Jika menahan kopling, atau 'setengah kopling' justru merusak komponen yang ada di bagian transmisi. 

"Macet di tanjakan sebaiknya menggunakan rem tangan, apalagi cukup lama. Itu juga lebih ke safety, antisipasi mobil meluncur ketika di tanjakan. Kalau kopling digunakan terus pasti panas. Gesekan itu menyebabkan pelat kopling habis karena terbakar," kata Bambang kepada Kompas.com, Senin (24/4/2023). 

Biar tidak ada kerusakan, kata Bambang, sebaiknya kopling mobil digunakan secukupnya saja. Penggunaan yang tepat yaitu ketika pertama kali kendaraan akan berjalan di tanjakan. Saat menyeimbangkan ritme gas dan kopling juga ada aturannya. 

Jika terjadi masalah seperti kopling bau terbakar, pengemudi mobil harus segera menepikan mobilnya. Tujuannya agar komponen kopling tidak terlalu panas dan dapat kembali digunakan.

Kemudian di coba, bila ada kerusakan pada kopling gejalanya cukup banyak, yang biasa terjadi adalah tenaga hilang dan berat untuk menanjak. 

"Di tanjakan, jika kopling bau terbakar itu biasanya karena kopling yang tipis. Kalau mengalami sebaiknya pengemudi berhenti mendinginkan mesin. Terus di coba, apakah gejala kampas kopling habis terjadi atau masih aman," kata dia. 

https://otomotif.kompas.com/read/2023/04/25/071200515/puncak-bogor-macet-parah-mobil-manual-jangan-pakai-setengah-kopling

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke