JAKARTA,KOMPAS.com - Mesin overheat menjadi masalah yang menakutkan bagi pemilik mobil. Apalagi jika terjadi di jalur yang melintasi hutan dan wilayah sepi.
Penanganan kasus kerusakan mesin tersebut juga ada prosedurnya, yaitu untuk menghindari kerusakan serius lainnya.
Sebab jika salah menangani, kerusakan mesin itu dikhawatirkan kondisinya bertambah parah. Selain itu, saat salah prosedur penanganan, alhasil akan membahayakan pemilik mobil.
"Pertama itu tanda mesin overheat harus diperhatikan. Setiap perjalanan jarak jauh istirahat 3 jam sekali, juga agar mesin dingin dan sirkulasi oli kembali lancar. Dari MID akan menampilkan informasi mesin bermasalah, jarum temperatur suhu naik atau lampu indikator berkedip," ucap Kepala Bengkel Nasmoco Kaligawe Semarang Mohammad Syafruddin kepada Kompas.com, Sabtu (15/4/2023).
Bila kondisi itu terjadi, pengemudi sebaiknya berhenti untuk menunggu mesin sampai dingin. Jangan mencoba untuk menghidupkan mesin yang mengalami overheat.
Penanganan tepat, akan menghindari kerusakan serius yang membuat mobil harus turun mesin. Pemilik mobil juga dilarang untuk membuka tutup radiator, karena jika terkena kulit dapat mengakibatkan luka bakar yang serius.
"Biarkan tunggu sampai dingin, jangan buka tutupnya. Itu tekanan udaranya besar dan bisa menyembur membahayakan pemilik mobil. Suhu mesin 30 menit akan turun, nanti kalau mau cek kondisi air radiator pas sudah dingin. Tapi safety ya, pakai kain lap basah dan dibuka dari jarak agak jauh," kata
https://otomotif.kompas.com/read/2023/04/15/124200115/begini-prosedur-penanganan-saat-mesin-mobil-mengalami-overheat-