Ioniq 5 Inden Panjang, Hyundai Genjot Kapasitas Produksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak peluncurannya pada 2022, Hyundai Ioniq 5 langsung banyak dilirik oleh konsumen Indonesia.

Tingginya minat konsumen Tanah Air untuk memiliki mobil listrik murni Korea Selatan itu pun membuat antrean panjang alias inden yang cukup lama.

Makmur, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengatakan, Hyundai rencananya akan menambah produksi 2 sampai 3 kali lipat dari tahun sebelumnya.

Hal ini dilakukan guna memenuhi seluruh ekspektasi konsumen yang sudah rela antre Hyundai Ioniq 5.

“Inden masih 4.000 unit. Kalau masalah produksi kita sudah dapat support dari Hyundai Motor Corporation Korea. Jadi mereka sangat mendukung EV ini, dan memang sudah mempersiapkan tambahan untuk produksi di pabrik,” ucap Makmur, di Jakarta belum lama ini.

Makmur menambahkan, untuk peningkatkan angka produksi diharapkan bisa mencapai 3 kali lipat dari saat ini. Dengan peningkatan produksi itu, inden ke konsumen pun bisa dipercepat menjadi selama 6 bulan.

“Angka persis (penambahan produksi) tergantung dari shipment komponen yang dikirim ke kita (Indonesia). Tapi (peningkatan produksi) bisa dua sampai tiga kali lipat dari semula. Setidaknya kita sudah bisa percepat dari setahun bisa enam bulan,” kata Makmur.

Seperti diketahui, Ioniq 5 menjadi salah satu produk mobil listrik yang memenuhi syarat mendapatkan insentif, selain Wuling Air EV. Dengan insentif tersebut, harga Ioniq 5 bisa turun sekitar Rp 60 juta sampai Rp 70 jutaan.

Jika insentif tersebut sudah diterapkan, tentu bisa membuat antrean Hyundai Ioniq 5 semakin mengular karena tingginya minat dari konsumen.

Saat ini Hyundai Ioniq 5 dibanderol mulai Rp 748 juta untuk tipe terendah Prime Standar Range hingga Rp 859 juta untuk tipe termahal Signature Long Range.