Hummer sendiri punya beberapa model jalan raya. Salah satu model terbarunya ialah Hummer H3 yang populasinya cukup banyak dan masuk ke Indonesia lewat tangan importir umum.
Namun karena dasarnya untuk mobil perang yang tangguh di segala medan, H3 dianggap kurang nyaman untuk jalan raya. Seperti dalam video yang diunggah akun TikTok Mekanik KW yang menyebut suspensi Hummer H3 keras.
"Jadi looks saat kita turun dari sebuah Hummer itu beda. Kalau saya rasain Hummer tidak pernah nyaman. Biasanya bos-bos di belakang. Tapi jarang sih ada yang mau di belakang karena di belakang itu rasanya lebih tidak nyaman lagi," kata dia.
"Biasanya bos-bos duduk di depan di samping sopir atau dia malahan yang bawa. Kalau bawa masih agak mending, enak, ketimbang kita dibonceng di belakang. Kalau dibonceng di belakang itu rasanya bantingannya terlalu, bukan terlalu ya, sangat-sangat keras," katanya.
"Engga enak lah pokoknya kalau menurut saya, tapi kalau menurut yang lain enak ya terserah," kata dia.
Hummer H3 lahir perdana pada 2005. Secara dimensi generasi baru ini lebih kecil dari H2 dengan bobot 2,4 ton. Konsumsi bahan bakar diklaim lebih hemat yaitu 16-20 mil per galon atau 16-32 km per 3,7 liter.
H3 versi 2010 dibekali mesin bensin LH9 5.300 cc, dengan tenaga 300 HP pada 5.200 RPM dan torsi puncak 320 NM pada 4.000 RPM.
Hummer H3 punya sistem suspensi depan dengan tipe independent, lalu suspensi belakang model semi-floating. Ukuran diameter Shock Absorber depan dan belakang 46 mm, ditambah diameter Front Anti-Roll Bar 1,41 inci dan Anti-Roll Bar belakang 0,98 inci.
Melihat di lapak mobil bekas online, keberadaan H3 cukup banyak. Mayoritas ialah mobil keluaran tahun 2008-2011 dengan rentang harga antara Rp 925 juta sampai Rp 1,1 miliar.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/20/132237915/hummer-h3-mobil-mewah-dan-mahal-tapi-tidak-nyaman