Masalah di Ranca Upas, Perhatikan Ini kalau Bikin Event Motor Trail

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini terjadi keributan dalam event adventure trail yang berlangsung di Ranca Upas, Bandung. Peserta kecewa ke panitia, tetapi sebenarnya kondisi trek yang dilewati juga rusak parah, membuat warga marah.

Menilai kejadian tersebut, perlu ada evaluasi juga dari panitia yang biasa membuat event adventure. Artinya, membuat acara bukan cuma sekadar ikut-ikutan saja, tapi banyak yang harus dipikirkan.

Wisnu Guntoro Adi, founder komunitas off road Serigala Rider, mengatakan, soal trek yang rusak karena ratusan peserta, panitia harusnya sudah menyiapkan jalur lain agar tidak semakin parah.

"Panitia mestinya ketika medan cenderung rusak saat dilalui 100 motor, itu harus cepat ditutup dan track master atau yang membuat trek harus punya pilihan jalan," kata pria yang akrab disapa Gareng itu kepada Kompas.com, belum lama ini.

Gareng menyayangkan bahwa masih ada panitia yang berpikir untuk bersaing, menawarkan jalur terbaik dan tersulit. Padahal, ada yang harus dipikirkan, apakah memungkinkan atau bagaimana evakuasinya kalau ada yang kecelakaan.

"Jadi teman-teman enggak perlu memaksakan event-nya harus hard (sulit), menyisakan kenangan hebat pada peserta, diunggulkan. Kalau kondisi alam tidak memungkinkan, jangan dipaksa," kata Gareng.

Menurut dia, ada pasar tersendiri untuk para pencinta adventure trail. Bukan berarti treknya biasa saja jadi tidak disukai atau diminati orang, harus ingat ada segmen tersendiri.

"Jangan contoh daerah lain yang menyediakan jalur hard atau keras. Kalau tidak menyediakan itu, bisa cari keunggulan lain yang ada, dari keindahan, kuliner, game, hadiah, hiburan, budaya," ucap Gareng.

Sebenarnya, yang main adventure trail itu mencari hiburan. Jadi dalam berbagai bentuk hiburan juga pasti diterima, jalur baru, sampai pemandangan yang indah, bukan sekadar susah-susahan di trek.