Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bos Aprilia Protes Ada Delapan Motor Ducati di MotoGP 2023

JAKARTA, KOMPAS.com - Ducati menjadi motor paling banyak digunakan oleh tim satelit di MotoGP. Tak sedikit kompetitornya yang merasa keberatan dan salah satunya adalah Aprilia.

Direktur Balap Aprilia Massimo Rivola merasa terganggu dengan adanya empat tim Ducati. Sementara Yamaha, musim ini hanya memiliki satu tim.

"Jika Anda balapan sendirian, Anda tidak memiliki pertunjukan. MotoGP tidak seharusnya menjadi balapan satu merek. Hampir setengah dari jumlah motor yang ada diisi oleh satu merek," ujar Rivola, dikutip dari Speedweek.com, Jumat (3/3/2023).

Menurutnya, Ducati sudah menjadi terlalu kuat, termasuk dari segi jumlah tim. Rivola mengatakan, seharusnya dicari kompromi dari masalah ini.

"Saya setuju jika jumlah maksimal setiap tim untuk setiap pabrikan harus diatur," kata Rivola.

Rivola menambahkan, dalam Formula 1, sudah ditetapkan bahwa setiap pabrikan bisa memasok dua tim lainnya dengan mesin dan girboks. Tapi, jika ingin memasok suatu tim, semua desainer harus setuju.

Mercedes-Benz memberikan mesin pada McLaren, Williams, dan Aston Martin. Scuderia Ferrari memasok ke Alfa Romeo dan tim satelit Haas. Sedangkan Honda, digunakan oleh Red Bull Racing dan Alpha Tauri. Sementara Renault, hanya memasok ke tim Alpine.

Mercedes menjadi mesin yang paling banyak diminati di Formula 1 (F1), khususnya setelah meraih gelar juara dunia beberapa kali. Namun, di ajang balap F1, hanya ada empat merek. Sedangkan di MotoGP, ada enam merek, sehingga dinilai sangat tidak seimbang.

Dengan banyaknya jumlah motor, pengembangan motor akan menjadi lebih cepat. Selain itu, dari segi kejuaraan, akan lebih mudah untuk mengumpulkan poin di klasemen untuk kategori konstruktor.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/03/084200415/bos-aprilia-protes-ada-delapan-motor-ducati-di-motogp-2023

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke