Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kondisi Geografis Jadi Tantangan J&T Cargo

Suwanto Branding Manager J&T Cargo mengatakan, layanan logistik ini lebih banyak mengantar barang lewat darat dan laut. Jika barang kecil seperti yang dikirim J&T Ekspress itu bisa pakai pesawat.

Sementara itu, sebagai layanan logistik yang kerap menggunakan kendaraan niaga besar harus melintasi berbagai kondisi jalan Indonesia, dengan kondisi geografi yang berbeda. Hal itu tentunya membuat layanan J&T Cargo menemukan banyak tantangan.

“Blind van kita pakai untuk dalam kota untuk jemput atau antar barang ke user. Tapi kebanyakan kita pakai truk 6 roda. Tapi kalau antar provinsi menggunakan kendaraan niaga yang lebih besar,” kata Suwanto kepada Kompas.com, Kamis (23/2/2023).

Suwanto memaparkan jika mengantar barang berat untuk rute timur banyak variasi. Misalnya dari Pulau Jawa ke Sulawesi harus memutar dengan menggunakan jarak.

Kendaraan akan memutar sampai ujung Manado, dari Manado ke Maluku di kepulauan Nusa Tenggara Timur (NTT) pakai kapal.

“Ada juga pulau-pulau kecil kita harus pakai feri. Jadi lebih ke situ sih. Bahkan kita kedepannya akan ke Papua. Jadi lebih ke geografis yang tantangannya,” kata Suwanto.

Terkait tren kendaraan listrik yang mulai masuk ke kendaraan niaga, Suwanto mengatakan jika untuk bisnis logistik masih belum menemukan provider yang tepat.

Namun, di satu sisi J&T Cargo juga tidak menutup kemungkinan untuk ikut serta dalam program ramah lingkungan untuk kendaraan operasional.

“Namun saat ini saya baru melihat yang beralih dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik baru untuk kendaraan pribadi,” kata Suwanto.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/24/194528615/kondisi-geografis-jadi-tantangan-jt-cargo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke