JAKARTA, KOMPAS.com - Tak hanya meluncurkan model baru, Chery datang ke Indonesia dengan komitmen penuh. Merek asal China itu nantinya akan membangun pabrik di Tanah Air.
Saat ini Chery sudah memiliki pabrik perakitan di Bekasi, Jawa Barat, namun ke depan Chery dikabarkan bakal menginvestasikan 1 miliar dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 15 triliun untuk membangun pabrik.
Keberadaan pabrik di Indonesia itu akan menjadi lompatan besar sekaligus ajang pembuktian, sebab pabrik tersebut digadang-gadang menjadi basis produksi untuk produk dengan setir kanan.
Presiden Direktur PT Chery Motor Indonesia Shawn Xu, mengatakan, sebelum membuat pabrik di Asia, Chery sudah menjalankan pabrik di negara-negara Amerika Latin, termasuk Brasil.
Sebelum menangani negara Asia, saya menangani pasar brasil, saya di Brasil lebih dari tiga tahun. Brasil punya pabrik CKD," kata Shawn saat telekonferensi di Jakarta, Selasa (17/1/2023).
"Jadi Chery memiliki pengalaman yang baik berpengalaman untuk mengoperasikan manufaktur di banyak negara. Kami memiliki pengalaman bertahun-tahun," kata dia.
Shawn mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat prinsipal Chery yakin untuk membuat pabrik dan menjadikan Indonesia sebagai hub pusat manufaktur.
"Kenapa kami memilih pasar Indonesia untuk menjadi hub pusat manufaktur untuk Chery. Ada beberapa pertimbangan. Pertama, negara ini dari segi ekonomi dan potensi, pasar ini memiliki pertumbuhan yang potensial dan juga volume besar bisa terjual di pasar ini," kata dia.
"Kami tidak memilih satu negara untuk memproduksi dan mendukung penjualan kami," ungkap Shawn.
"Karena Indonesia adalah pasar besar untuk industri otomotif. Juga karena populasi besar, pertumbuhan ekonomi, dan juga biaya tenaga kerja yang tidak terlalu tinggi," kata Shawn.
Sebelumnya, Shawn mengatakan, pabrik di Indonesia nantinya akan menjadi pusat produksi mobil setir kanan. Di mana mobil-mobil tersebut akan diekspor ke seluruh negara yang menganut setir kanan, seperti Australia, Malaysia, Singapura, hingga Brunei Darussalam.
Sementara pabrik di China, nantinya akan menjadi pusat produksi mobil setir kiri, di mana produk mobil yang dihasilkan nantinya akan di impor ke negara-negara yang menggunakan setir kiri.
Saat ini dua model yang sudah meluncur di Indonesia, yaitu Tiggo 7 Pro dan 8 Pro berstatus Completely Knocked Down (CKD) dirakit di fasilitas assembling milik Hyundai terdahulu, yakni PT Handal Indonesia Motor, Bekasi, Jawa Barat.
Rencananya, selain pabrik untuk perakitan kendaraan juga akan dibangun pusat penelitian pengembangan atau Research and Development (RnD). Hanya saja hal tersebut masih dalam proses.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/01/18/081200815/alasan-chery-pilih-indonesia-jadi-basis-produksi-mobil-setir-kanan