Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Banyak Pengendara Motor Tidak Paham soal Jaga Jarak

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjaga jarak aman harus dilakukan semua pengguna jalan, termasuk pengendara sepeda motor. Sayangnya di Indonesia, masih saja ditemui pengendara yang mepet atau tidak paham jaga jarak.

Memang ada saja maksud dari mepet tadi adalah mau menyalip kendaraan yang ada di depannya. Tetapi, berkendara dengan tidak menjaga jarak yang cukup sebenarnya bisa mencelakai diri sendiri.

Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana mengatakan, penyebab pengendara tidak paham artinya jaga jarak adalah karena belajar secara otodidak.

"Mereka sudah terbiasa dan kebanyakan belakar otodidak, jadi hanya paham dalam pengoperasian saja, tidak paham cara aman dalam berkendara," ucap Agus kepada Kompas.com, Senin (9/1/2023).

Pengendara yang tidak menjaga jarak aman sangat rawan terlibat tabrakan beruntun. Hal ini dikarenakan tidak ada ruang bagi motor untuk bisa mengerem saat mobil di depannya rem mendadak.

"Jaga jarak aman bagi pengendara motor itu penting. Dengan jarak yang tepat, sesuai dengan kecepatan, maka akan lebih aman saat terjadi pengereman mendadak," kata Agus.

Selain terlibat tabrakan beruntun, pengendara tidak tahu kondisi lalu lintas di depannya. Jadi bisa saja ada mobil yang 'mengolongi' lubang yang besar dan motor tidak sempat mengerem dan pengendaranya terjatuh.

"Paling parah ya tabrakan beruntun karena bisa melibatkan banyak orang. Selain itu, kita jadi sulit mengantisipasi apabila ada situasi yang mendadak," kata Agus.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/01/09/164100115/banyak-pengendara-motor-tidak-paham-soal-jaga-jarak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke