JAKARTA, KOMPAS.com – Fabio Quartararo harus menerima kenyataan gagal mempertahankan gelar juara dunia pada MotoGP 2022.
Pebalap asal Perancis itu kalah bersaing dengan Francesco Bagnaia yang tampil luar biasa di paruh kedua musim bersama Ducati Lenovo
Menurut Quartararo, salah satu penyebab kegagalannya adalah kualitas motor YZR-M1 yang tak lagi kompetitif di MotoGP sejak ditinggal Maverick Vinales.
Sepeninggal Vinales, Quartararo menyebut Yamaha kekurangan masukan teknis dari para pembalapnya di MotoGP.
"Bahkan, saat saya tahu saya punya potensi untuk menang, motor saya tidak mengizinkan itu terjadi," kata Quartararo dikutip dari Paddock-GP (30/12/2022).
"Motor kami kompetitif ketika Maverick Vinales masih bersama kami. Sekarang tidak lagi demikian," kata dia.
Motor Yamaha dinilainya kurang di aspek akselerasi dan kecepatan yang membuatnya kalah bersaing dengan Ducati.
Sementara itu, motor Desmosedici GP buatan Ducati yang sejak lama dikenal hanya unggul di trek lurus kini menggigit pula di tikungan.
Quartararo juga menambahkan, pembalap sekelas Andrea Dovizioso dan Franco Morbidelli tak mampu memberi input yang cukup untuk pengembangan YZR-M1.
"Dalam 20 balapan, Morbidelli hanya mencetak 42 poin. Dan untuk Dovi, dia tidak pernah berhasil menjalani balapan yang layak," ucap Quartararo.
Hal ini berbanding terbalik dengan Ducati yang punya data melimpah untuk mengembangkan Desmosedici GP karena menurunkan delapan motor di MotoGP.
"Sementara Ducati menjalani musim yang luar biasa, kami justru mundur selangkah. Satu-satunya hal baru yang saya jajal tahun ini adalah swingarm," kata Quartararo.
"Di Mugello (MotoGP Italia), semua merasa puas karena saya finis di urutan kedua. Tidak ada yang sadar seberapa kacaunya kondisi kami," ujar dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/12/30/104200515/quartararo-sebut-motor-balap-yamaha-kurang-kompetitif-tanpa-vinales