Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Antisipasi Lonjakkan Mobilitas Selama Nataru, Rest Area di Sekitar Pelabuhan Bakal Dibatasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dirlantas Polda Banten Kombes Budi Mulyanto menyatakan bahwa kompleksitas di pelabuhan Merak selama Natal dan Tahun Baru (Nataru) tidak terlepas dari adanya lonjakkan mobilitas masyarakat, khususnya malam hari.

Beberapa di antaranya ialah peningkatan volume angkutan barang, minimnya kapasitas parkir, belum optimalnya aplikasi ferrizy, sampai keterlambatan operasional pelabuhan alternatif dan efisiensi waktu penerbitan dokumen pelayaran.

Oleh karenanya pada tahun ini, perlu ada solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sebab puncak moblitas masyarakat pada Nataru 2022/23 diperkirakan akan terjadi mulai 16, 23, dan 30 Desember 2022.

"Mengantisipasi itu semua sasaran manajemen lalu lintas untuk mensukseskan Nataru, yaitu isu strategis, ruas jalur arteri, ruas jalur tol, kesiapan Pelabuhan Merak, rencana kontijensi dan pola pengamanan serta kawasan wisata," kata Budi dilansir Antara, Kamis (8/11/2022).

Lebih lanjut, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno berpesan agar memperhatikan empat poin untuk penerapan manajemen lalu lintas supaya efektif dan efisien. Di mana, fokusan utamanya ialah pada kantong parkir dan durasi beristirahat di suatu rest area.

Sebab menurut proyeksinya penumpang penyebrangan pada periode tersebut akan mencapai sekitar dua juta orang, naik 7 persen dari tahun lalu. Sementara total kendaraan yang menyebrang akan mencapai 551.673 unit.

“Sementara total kendaraan yang menyebrang akan mencapai 551.673 unit. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, jumlah kendaraan yang menyeberang mencapai 515.582 unit," katanya.

Untuk rinciannya ialah sebagai berikut;

1. Rest area atau kantong parkir menuju kapal diperhatikan waktu singgahnya. Jangan terlalu lama sehingga membuat penumpang resah dan marah.
2. Rest area di lintasan menuju pelabuhan diperhatikan kesiapan pelayanannya, baik kamar mandi, tempat jualan, posyan, bengkel dan lainya termasuk kapasitas kendaraan sehingga masyarakat tetap nyaman.
3. Manajemen tiket agar jadi perhatian, pola pembelian, tempat pembelian dan pelayanan jika over time karena kepadatan lalu lintas mis dengan sistem delay, tiket jangan hanya ke dermaga eksekutif namun ke dermaga reguler
4. Lokasi objek wisata agar stakeholder cek ke lapangan dan ajak Dinas Pariwisata, Dinas LLAJ untuk cek kesiapan kendaraan umum dan pengemudinya sehingga reduksi terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Kemudian, pihak kepolisian juga diminta untuk melakukan rekayasa lalu lintas di titik rawannya kemacetan. Serta, memastikan ketersediaan traffic cone untuk melakukan rekayasa. Namun lebih jauh mengenai hal ini, masih dalam pembahasan.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/12/08/131200815/antisipasi-lonjakkan-mobilitas-selama-nataru-rest-area-di-sekitar-pelabuhan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke