JAKARTA, KOMPAS.com - Wuling Almaz Hybrid resmi diluncurkan ke pasaran. SUV medium ini dibekali dengan mesin baru dan teknologi hybrid yang berbeda dengan mobil hybrid lainnya.
Saat pertama masuk kabin Almaz Hybrid, perbedaannya dibandingkan dengan Almaz RS tidak terlalu signifikan. Semua tata letak pada bagian dasbor masih sama, yang membedakan hanya kulit pelapis jok.
Selain itu, pada bagian tuas transmisi juga dibuat berbeda. Tampilannya lebih mengesankan mobil premium dengan aksen garis biru seolah menandakan kendaraan elektrifikasi.
Tidak sulit untuk mendapatkan posisi berkendara yang ergonomis. Sebab, setir dan joknya bisa diatur sesuai kebutuhan pengemudi. Pengaturan joknya juga sudah elektrik.
Pada pengetesan ini, Wuling Motors menyediakan lokasi test drive di Jakarta International E-Prix Circuit alias sirkuit Formula E di Ancol.
Pada pengetesan ini, fokusnya ada tiga, yakni mencoba kemampuan dari sistem hybrid yang ada. Lalu, menguji akselerasi mesin. Terakhir, merasakan suspensi terbaru dari Almaz Hybrid.
Saat pertama jalan, mobil tidak terasa getaran apapun, karena masih mengandalkan baterai alias berjalan dengan mode EV.
Namun, ketika input throttle sudah lebih besar untuk berakselerasi, modenya langsung pindah otomatis ke HEV atau hybrid. Untuk diketahui, perpindahan dari hybrid seri ke hybrid paralel atau ke mode EV, sepenunnya diatur oleh ECU.
Selain itu, perpindahan dari mesin bensin ke motor listriknya juga terasa mulus. Jadi, tidak terasa apakah Almaz Hybrid sedang menggunakan mesin bensin atau motor listrik.
Almaz Hybrid mengusung Multi-mode dan dibekali dengan Dedicated Hybrid Transmission (DHT) yang dikembangkan secara khusus. Sistem transmisi ini dapat membagi daya secara cepat dan tanpa jeda dengan pilihan tiga mode berkendara, yaitu EV Mode, Series Hybrid, dan Parallel Hybrid.
Saat dicoba akselerasinya, Almaz Hybrid juga sangat bertenaga. Untuk diketahui, Wuling sekarang menyematkan mesin baru 2.0 L pada Almaz Hybrid. Terasa saat di putaran bawah, tenaga yang dihasilkan cukup besar. Sehingga, karakter mobil ini memang cocok untuk digunakan di perkotaan.
Selain memutari sirkuit, diberikan juga rintangan slalom atau zig-zag untuk menguji kemampuan suspensi terbarunya. Pada Almaz Hybrid ini sudah menggunakan suspensi belakang torsion beam. Sementara pada Almaz RS, suspensinya tipe independent.
Suspensinya tidak terasa begitu limbung, meskipun dimensi mobil cukup tinggi. Sayangnya, dalam pengetesan kali ini tidak bisa diketahui tingkat keempukan dari suspensinya.
Wuling Almaz Hybrid saat ini dibanderol dengan Rp 470 juta (OTR Jakarta).
https://otomotif.kompas.com/read/2022/11/06/132100815/impresi-perdana-berkendara-wuling-almaz-hybrid-mulus-dan-bertenaga