Perbedaan SPBU Merah, Biru dan Hijau Milik Pertamina

JAKARTA, KOMPAS.com – Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, Pertamax, dan Solar resmi naik pada Sabtu, 3 September 2022

Kendati ada beberapa alternatif SPBU di Indonesia, Pertamina tetap menjadi SPBU yang menguasai pasar sehingga mudah dijumpai oleh pengendara.

Ada tiga jenis SPBU Pertamina yang bisa ditemui di pinggir jalan yaitu SPBU warna merah, biru, dan hijau. Akan tetapi masih banyak masyarakat yang tidak paham perbedaan dari tiga jenis SPBU Pertamina.

Berikut perbedaan SPBU Pertamina berdasarkan jenis warna :

1. SPBU Pertamina merah

SPBU merah merupakan SPBU Pertamina Pasti Pas yang sudah ada sejak 2006.

Pasti Pas adalah sertifikasi yang diberikan sebagai langkah dari program penerapan standar Pertamina Way dengan melibatkan auditor internasional independen.

Program tersebut bertujuan agar SPBU memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen sesuai standar internasional dengan bahan bakar terjamin, pelayanan ramah dan fasilitas yang nyaman.

SPBU merah memiliki fasilitas standar yakni toilet, tempat ibadah, isi angin, atau minimarket. Pada dispenser di SPBU ini nozzle akan berwarna hitam pada bagian bawah. Kemudian, pada seragam operator dan tiang pilar menggunakan warna merah.

2. SPBU Pertamina biru

SPBU berwarna biru merupakan SPBU Pertamina Pasti Prima yang diluncurkan pada tahun 2015. SPBU ini memiliki fasilitas yang lebih banyak dari SPBU berwarna merah.

Fasilitas yang bisa ditemukan di SPBU ini mulai dari kafe, restoran cepat saji, ATM, bengkel, jasa cuci kendaraan, penjualan pelumas, elpiji, juga nitrogen.

3. SPBU Pertamina hijau

Ini merupakan SPBU Pertamina yang paling bontot diluncurkan. SPBU Pertamina hijau diluncurkan pada September 2021 dengan konsep ramah lingkungan di Indonesia.

Berbeda dengan SPBU pada umumnya, SPBU yang memiliki nama Green Energy Station (GES) ini menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebagai salah satu sumber energi mandiri dan ramah lingkungan.

GES dihadirkan untuk mempercepat transisi energi fosil menuju energi ramah lingkungan.