JAKARTA, KOMPAS.com - BMW tidak hanya fokus pada pengembangan mobil listrik. Belum lama ini, pabrikan asal Jerman tersebut juga diketahui mengembangkan mesin fuel cell.
Banyak pabrikan berlomba-lomba untuk mengembangkan kendaraan dengan nol emisi. Selain mobil listrik, fuel cell dengan bahan bakar hidrogen juga jadi alternatif.
Mesin berbahan bakar hidrogen tersebut dibangun di Munich. Mesin ini terdiri dari fuel cell, dua tangki hidrogen, dan motor elektrik generasi kelima BMW eDrive.
Mesin tersebut masih dipadukan dengan baterai berperforma tinggi. Untuk fuel cell yang digunakan, BMW mengandalkan pasokan dari Toyota.
Kerjasama BMW dengan Toyota dalam mengembangkan mesin hidrogen sudah dimulai sejak 2013. Namun, Toyota terlihat lebih dulu mencoba mobilnya dengan Yaris GR H2.
CEO BMW Oliver Zipse, mengatakan, sebagai sumber energi serbaguna, hidrogen memiliki peran kunci untuk dimainkan di jalan menuju netralitas iklim.
"Kami pikir kendaraan bertenaga hidrogen ditempatkan secara ideal secara teknologi agar sesuai dengan kendaraan listrik berbasis baterai dan melengkapi gambaran mobilitas listrik," ujar Zipse, dikutip dari Autocar.co.uk, Jumat (2/9/2022).
BMW iX5 Hydrogen dapat menghasilkan tenaga hingga 368 tk. Sistem fuel cell hidrogennya dapat menghasilkan tenaga hingga 167 tk.
Awal tahun ini, BMW iX5 Hydrogen juga sudah dites di Swedia dalam kondisi musim dingin. Beragam teknologi diuji, begitu pula dengan kecepatannya, dan tentunya mesinnya. BMW menyebutkan sistem fuel cell yang dikembangkan sudah meningkat lebih efisien.
Hanya akan dibuat 100 unit BMW iX5 Hydrogen, itu pun tidak dijual secara umum. Semuanya akan digunakan untuk tes dan mengumpulkan data di berbagai kondisi, mulai di Amerika, Jepang, Eropa, China, dan Korea Selatan.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/09/02/080200815/bmw-mulai-produksi-ix5-fuel-cell-hidrogen-