TANGERANG, KOMPAS.com - Aturan mengenai kendaraan diesel yang dijual dan diproduksi di Indonesia wajib punya standar emisi Euro 4, sesuai regulasi mulai April 2022.
Jadi bisa dibilang kalau penjualan truk atau kendaraan bermesin diesel dengan standar emisi Euro 4 sudah dimulai selama tiga bulan. Lalu bagaimana perkembangannya, terutama untuk produk dari Isuzu?
Attias Asril, Marketing Division Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), mengatakan, untuk Isuzu, sebenarnya tidak ada kendala dalam hal penjualan kendaraan dengan emisi Euro 4 atau mesin dengan common rail.
"Kalau di Isuzu, kita punya Giga (Medium Duty Truck) dengan common rail dari 2011. Jadi sebenarnya buat kita soal common rail, mekanik kita sudah pengalaman," kata pria yang akrab disapa Aat kepada Kompas.com, Kamis (11/8/2022).
Bahkan, Aat menjelaskan kalau saat ini, permintaan truk baru cukup meningkat. Hal ini terjadi seiring dengan terus tumbuhnya perekonomian di Indonesia.
Aat menjelaskan, situasi sekarang, kebutuhan akan truk meningkat di pasar. Namun, di saat yang bersamaan sedang terjadi masalah global mengenai supali logistik.
"Hal ini yang membuar kita menghadapi kendala suplai dan pasokan barang tersendat, secara dunia (global)," ucap Aat.
Aat menjelaskan, masalah yang terjadi bukan sekadar krisis cip semikonduktor, melainkan menyambung komponen lain. Salah satu yang terhambat adalah vendor Isuzu yang ada di Jepang turut terkena imbasnya.
Oleh karena itu, pasokan truk dengan standar emisi Euro 4 jadi sulit. Bahkan untuk truk medium seperti Giga dan Light Duty Truck seperti Elf untuk beberapa varian mengalami inden.
"Di beberapa varian, seperti medium truck, hari ini kita masih kekurangan untuk memenuhi suplai customer. Pertama Giga, di Elf ada beberaha varian, tapi yang paling terasa ada di Giga," ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/08/12/094200615/sudah-tiga-bulan-jualan-truk-euro-4-isuzu-terkendala-suplai