Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER OTOMOTIF] Masih Banyak Pelaku Lane Hogger di Jalan Tol Belum Sadar Bahaya | Gemar Konsumsi Pertalite, Ini Dampaknya buat LCGC

JAKARTA, KOMPAS.com – Lane hogger merupakan pengemudi mobil yang melaju secara konstan di lajur paling kanan jalan tol. Lajur ini seharusnya hanya digunakan oleh kendaraan yang akan mendahului.

Setelah mendahului kendaraan yang berada di depannya, pengemudi harus kembali ke lajur awalnya.

Namun, fenomena pengemudi menetap terus menerus di lajur kanan masih kerap ditemui dan dianggap biasa padahal ada potensi bahaya besar.

Pada lajur paling kanan, kendaraan melaju pada kecepatan yang tinggi. Akibatnya, kecelakaan tabrakan beruntun paling sering terjadi di lajur ini.

Selain itu, tak hanya teknologi yang modern, rata-rata mobil saat ini juga memiliki kompresi yang relatif tinggi, termasuk untuk sekelas mobil murah ramah lingkungan alias low cost green car (LCGC).

Karena itu, penggunaan bahan bakarnya pun tak boleh asal. Pabrikan sendiri pada dasarnya sudah merekomendasikan penggunaan RON 92 pada LCGC dengan tujuan menjaga performa mesin.

Secara teknis, mesin LCGC memperhitungkan emisi karbon rendah. Artinya, bila menggunakan bahan bakar minimal RON 92, hasil pembakaran bakal lebih sempurna.

Berikut 5 artikel terpopuler di kanal otomotif pada Kamis, 30 Juni 2022

1. Masih Banyak Pelaku Lane Hogger di Jalan Tol Belum Sadar Bahaya

"Penggunaan lajur jalan sebelah kanan hanya dapat dilakukan jika: (a) pengemudi bermaksud akan melewati kendaraan di depannya; atau (b) diperintahkan oleh petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk digunakan sementara sebagai lajur kiri."

Pengemudi harus mengetahui batas-batas kecepatan pada tiap lajur di jalan tol untuk menghindari potensi terjadinya tabrakan beruntun atau menghambat laju kendaraan lain.

2. Gemar Konsumsi Pertalite, Ini Dampaknya buat LCGC

Walau demikian, pada kenyataannya banyak pemilik LCGC malah menggunakan bahan bakar di luar spesifikasi. Contoh Pertalite dengan RON 90 yang sesaat lagi pembeliannya bakal dibatasi.

Meski lebih murah, penggunaan bahan bakar yang tak sesuai rekomendasi pabrik bisa membuat masalah dikemudian hari.

Kepala Bengkel Honda Kusuma Teguh Dwi Harianto mengatakan, ada beberapa efek kerusakan ringan hingga sedang yang bisa terjadi pada sejumlah komponen.


3. Setelah Honda, Kini Rekor 33 Tahun Yamaha di MotoGP Terhenti

Dilansir dari Ride Apart (30/6/2022), Honda telah mengakhiri rekor 40 tahun sejak 1982, setelah sama sekali tidak meraih poin pada MotoGP Jerman 2022.

Berselang hanya satu minggu kemudian, Yamaha mengikuti jejak saingannya di MotoGP Belanda 2022.

4. Mitos atau Fakta, Memanaskan Mobil Wajib Dilakukan Sebelum Berkendara?

Memanaskan mesin mobil sebelum berkendara menjadi perilaku yang sudah umum dilakukan para pemilik kendaraan.

Kebiasaan ini dianggap dapat membuat komponen mesin mobil menjadi lebih baik dan optimal saat berkendara. Namun, apakah mitos atau fakta memanaskan mesin mobil ini masih wajib dilakukan pada zaman sekarang?


Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, kebiasaan memanaskan mesin mobil dilakukan oleh orang tua pada kendaraan jadul.

5. Kejadian Lagi, Aksi Pelemparan Batu di Jalan Tol

Aksi pelemparan batu terhadap pengemudi mobil di ruas jalan tol kembali terjadi. Peristiwa tersebut viral di media sosial setelah video diunggah oleh akun Tiktok bernama @huggyheart.

Dalam tayangan itu, memperlihatkan mobil yang sedang terparkir di pinggir jalan tol, tepatnya sebelum pintu keluar Bekasi Timur.

Kaca depan mobil tersebut mengalami retak pada bagian tengah, akibat terkena batu yang dilempar oleh anak kecil dari samping jalan tol.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/07/01/060200215/-populer-otomotif-masih-banyak-pelaku-lane-hogger-di-jalan-tol-belum-sadar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke