Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hilangkan Kebiasaan Pangku Anak Sambil Mengemudi

Saat bekendara di jalan raya atau jalan sekitar komplek perumahan, kadang kita temui orang tua, baik ayah atau ibu yang sedang mengemudi sambil memangku anak balita.

Alih-alih membuat anak nyaman, tanpa disadari ini adalah tindakan yang sangat berbahaya bagi anak dan pengemudi. Tak jarang anak yang dipangku masih terlalu kecil dan belum mengerti fungsi dari kemudi.

Banyak kejadian di mana anak memegang erat kemudi dan orang tua kesulitan melepas pegangan si anak padahal kemudi harus diputar untuk menghindari tabrakan dan kendaraan lain.

Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan, menempatkan anak duduk di bagian depan sama saja dengan menantang bahaya.

“Karena bila orang tuanya tidak menggunakan safety belt, (ketika rem mendadak) maka anak akan menjadi air bag atau terhimpit antara orang tua dan dashboard kemudi. Bila orang tua pakai safety belt maka anak bisa terlempar mengenai dashboard atau setir,” ucap Marcell saat dihubungi Kompas.com, Senin (1/10/2022).

Marcell melanjutkan, akan lebih berbahaya lagi bila mobil dilengkapi dengan air bag. Sebab, anak bisa saja tertekan airbag yang keluar apabila mobil mengalami benturan.

Sementara itu, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menambahkan, untuk anak-anak yang kakinya belum bisa mencapai dasar kabin wajib ditempatkan di second row.

Selain itu, mereka juga harus menggunakan tempat duduk tambahan seperti booster seat atau baby seat, sebab seat belt dewasa dinilai belum bisa mengakomodir keselamatan anak kecil ketika terjadi pengereman tiba-tiba.

“Di negara maju, hal ini adalah kewajiban, bayi atau anak kecil tidak boleh dipangku atau duduk di kursi penumpang depan, ada aturannya, yang melanggar bisa kena tilang,” ucap Jusri.

Jusri menjelaskan, tempat duduk bayi pun berbagai macam. Pada dasarnya dikelompokkan tergantung usia anak tersebut, ada infant car seat, convertible car seat, booster seat, dan all in one cas seat.

Dalam peletakannya pun berbeda, ada yang menghadap ke depan dan ke belakang tergantung dari umur. Jika masih bayi yang ditaruh semacam keranjang (infant car seat) menghadap ke belakang sampai umur kira-kira dua tahun.

“Tujuannya menghadap ke belakang kalau ada benturan dari depan dan misalkan ada serpihan dari kaca yang sering terpecah kemana-mana, dengan membelakangi seperti ini maka relatif lebih aman,” kata dia.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/01/11/074200715/hilangkan-kebiasaan-pangku-anak-sambil-mengemudi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke