JAKARTA, KOMPAS.com - Masalah kejahatan di jalan raya sampai saat ini masih ramai, bahkan kembali viral setelah seorang wanita yang membagikan kisahnya melalui akun media sosial usai laporan tentang dirinya ditolak oleh polisi.
Seperti diketahui, wanita bernama Kumalameta ini mengalami kejadian tak mengenakan ketika berkendara di wilayah Jakarta Timur usai pulang kerja, tepatnya di depan PT JMT Jalan Jatinegara.
Mobil yang dikendarainya didekati pemotor yang tak dikenal dan memintanya untuk berhenti dengan mengetuk kaca spion. Alasannya mobil belakang membahayakan orang.
"Jeda beberapa meter, ada motor kembali mendekati mobil saya, sambil ketuk-ketuk kaca spion dan menunjuk mobil belakang saya. Saya tetep melaju tanpa menghiraukan," tulis wanita tersebut dalam akun resminya.
"Namun selang beberapa meter, ada lagi seorang pria ketok kaca mobil saja kembali sambil bicara agak keras, 'Itu mobil belakang bahayain orang," Lalu saya melipir ke tepi jalan sambil cari tempat agak terang, persis di depan PT. JMT Jalan Jatinegara. Pas saya keluar mobil, ternyata ada pria masuk dari pintu kiri mengambil tas saya (persis kaya yang ada di CCTV)," lanjutnya.
Bicara soal modus kejadian perampokan di jalan raya seperti yang dialami wanita ini, menurut Sony Susmana, Director Training Safety Defensive Consultant (SDCI), bukanlah sesuatu yang baru. Karena praktiknya sudah sejak lama ada.
Tak hanya itu, Sony juga menduga bisa jadi kejahatan seperti itu, saat ini marak kembali di tengah pandemi Covid-19 karena alasan ekonomi. Karena itu, pengendara diminta lebih berhati-hati dan wasapada, terutama kaum hawa.
"Mungkin ini salah satu kasus yang viral, bisa jadi sebelumnya sudah banyak cuma tidak terpantau. Dari segi modus juga banyak, ada yang bilang ban kempis dan lainnya. Belajar dari kasus ini, khususnya pengendara wanita memang harus ekstra hati-hati, jangan mudah untuk tergoda atau ter-distraksi," ucap Sony kepada Kompas.com, Senin (13/12/2021).
Lebih lanjut Sony mengatakan, selain jangan membiasakan menaruh barang berharga di bagian dasbor atau yang mudah dilihat dari luar, cara lainnya dengan menggelapkan kaca film. Namun di lain sisi, ada konsekuensinya, yakni visibilitas yang lebih minim terutama saat berkendara malam hari.
Selain itu, guna menghindari modus kejahatan merampok dengan ketuk kaca di jalan raya, atau sebagainya, Sony mengingatkan pengendara wanita harus bisa mengontrol kondisi agar tak mudah tergoda.
Meskipun ada keiinginan untuk mengecek kondisi mobil, Sony menyarankan pastikan untuk berhenti di tempat yang aman.
"Berhenti di tempat yang terang dan ramai saja belum tentu aman, jadi lebih baik cari tempat yang bertanggung jawab, seperti kantor polisi, atau dekat-dekat pos pengamanan seperti pos security gedung dan lain sebaiknya," ucap Sony.
"Perempuan memang biasanya lebih sensitif, jadi mudah ingin cepat cek kondisi, hal ini harus dikontrol. Bila memang ada kejadian seperti ban rusak, atau dibilang orang ada ini-itu, jangan langsung tergoda, jalan terus sampai benar-benar menemukan lokasi yang aman," lanjutnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/12/13/163100615/belajar-dari-kasus-pencurian-yang-dialami-pengemudi-wanita