Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Kesalahan yang Kerap Dilakukan Saat Pasang Baby Car Seat

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemakaian kursi khusus bayi pada mobil (baby car seat) merupakan salah satu faktor penting yang menunjang keselamatan dan kenyamanan saat dalam perjalanan bersama keluarga.

Sayangnya, tidak sedikit pemilik atau pengemudi yang masih salah pengaplikasian pemakaian kursi tersebut. Sehingga kurang optimal bahkan bisa membahayakan bayi itu sendiri.

"Sangat penting bagi bayi memakai baby car seat atau booster. Sebab anak kecil paling rentan cedera bila terjadi kecelakaan, sehingga orang tua harus mengerti cara pakainya," ujar Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu kepada Kompas.com.

Ia melanjutkan, setidaknya ada tiga kesalahan yang kerap dilakukan dalam memasang car seat. Di antaranya, kursi terlalu longgar, sabuk pengaman tidak tepat pakai, serta posisi bayi terlalu cepat menghadap ke depan.

1. Kursi terlalu longgar

Kursi yang longgar tidak memberikan dampak yang seharusnya. Biasanya hal ini terjadi karena orang tua kurang mengencangkan pengikat kursi tambahan tersebut ke jok yang ada.

Jika kursi longgar, ketika terjadi tabrakan, anak yang sedang berada di kursi bisa menabrak bagian belakang kursi depan dan melukai wajah atau kepalanya dengan serius.

2. Sabuk pengaman longgar

Prinsipnya sabuk pengamana pada kursi bayi sama seperti sabuk pengaman pada orang dewasa. Sabuk pengaman akan mengunci posisi tubuh agar tidak bergerak jika terjadi guncangan.

Jadi saat sabuk longgar otomatis bakal membuat anak mudah keluar dati tempat duduknya dan mengakibatkan hal yang tidak diinginkan., seperti terlempar atau terbentur bagian interior mobil.

3. Bayi terlalu cepat menghadap ke depan

Infant car seat diciptakan untuk bayi di bawah usia dua tahun. Karakteristik kursi ini adalah menghadap ke belakang. Tujuannya meminimalisir jika terjadi kecelakaan seperti berhamburannya kaca depan

Namun karena menghadap ke belakang, orang tua jadi sering mengecek kondisi anaknya. Hal ini kadang membuat orang tua kurang nyaman dan merasa cemas, dan akhirnya memakai kursi yang menghadap ke depan.

Padahal dengan kursi menghadap ke belakang banyak keuntungan. Mengutip dari situs ehomebaby.com, tujuan kursi menghadap ke belakang karena tulang punggung bayi di bawah 2 tahun relatif lebih kuat dari bagian lain.

“Ketika anak menghadap ke belakang, punggungnya (bagian terkuat dari tubuhnya) dapat lebih baik menyerap kekuatan besar dari tabrakan. Menghadap ke depan, kepala bayi yang relatif berat dapat terlempar ke depan,” tulis pernyataannya.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/06/26/104200015/3-kesalahan-yang-kerap-dilakukan-saat-pasang-baby-car-seat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke