JAKARTA, KOMPAS.com – Mengemudi di Indonesia bisa dibilang harus penuh kesabaran. Sering sekali kelakuan pengguna jalan lain yang membuat hati jengkel bahkan rasanya ingin memberi pelajaran kepada pelanggar aturan.
Misalnya, tidak sedikit pengemudi yang memotong antrean, tidak sabaran dengan menekan klakson, menyalip seenaknya. Bahkan jika diladeni, tidak jarang akan berakhir konflik antara kedua belah pihak yang tentu merugikan keduanya.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, membangun mental berkendara yang aman dan selamat sangat sulit dilakukan. Kata sederhananya, jangan terlalu bawa perasaan alias baper di jalan, karena keselamatan adalah yang utama.
“Membangun kesadaran dan kesiapan mental dalam berkendara sangat sulit dilakukan. Butuh proses dan komitmen untuk berubah,” ucap Sony kepada Kompas.com, Kamis (27/5/2021).
Sony mengatakan, kebersamaan, berbagi dan mengalah serta sopan merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki pengguna jalan. Jangan merasa ingin cepat sehingga egois di jalanan, ingin didahulukan, padahal jalan milik bersama.
“Masyarakat harus paham atas penggunaan jalan umum, yaitu digunakan hanya untuk mengemudi dan menghilangkan risiko incident sampai accident,” kata Sony.
Selain itu, jika mengedepankan ego dari masing-masing pengguna jalan, pasti ada aturan yang dilanggar. Kemudian, potensi konflik antar pengguna jalan akan besar, seperti yang sering kita lihat di jalanan saat ini.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/05/28/100200315/bukan-baper-keselamatan-yang-paling-utama-di-jalan-raya