Baran EV Siapkan Mobil Listrik Konversi Tesla Model S

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan mobil listrik di Indonesia tidak sepesat motor listrik. Belum banyak pabrikan otomotif yang meluncurkan mobil listrik.

Meski demikian, perusahaan baterai Baran Energy, yang jadi induk dari Baran EV, tetap melirik adanya peluang di segmen mobil listrik nasional. Salah satu pendekatannya adalah melalui konversi mobil listrik.

CEO Baran Energy Victor Wirawan, mengatakan, pihaknya sudah membuat mobil listrik hasil konversi dari mobil tua. Mobil tua yang digunakan adalah Toyota Crown coupe tahun 1971. Rencannya, mobil berkategori restomod (restorasi modifikasi) ini bakal tampil di ajang Indonesia Modification Expo (IMX) 2021.

"Ini akan kita luncurkan di Oktober 2021. Ini adalah bagian dari Baran EV yang konversi, dari mesin bakar ke listrik. Jadi, ini adalah mobil kesenangan saya, karena saya juga suka mobil klasik," ujar Victor, saat konferensi virtual, beberapa waktu lalu.

Victor menambahkan, dia sengaja beli Tesla Model S, yang spesifikasinya paling tinggi. Lalu, dibongkar diaplikasikan ke mobilnya.

"Tujuannya, kalau R&D dengan cara konvensional, itu akan membutuhkan waktu yang lama dan investasinya sangat besar. Jadi, dengan cara ini R&D bisa lebih cepat dan menghemat biaya. Kita lakukan reverse engineering," kata Victor.

Menurutnya, dengan cara ini, kita akhirnya tahu bagaimana cara coding Tesla bekerja terhadap motor tersebut. Bagaimana cara coding Tesla bekerja untuk inverter menggerakkan semua sistem kelistrikan di mobilnya.

"Itu kita membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 1 tahun untuk mempelajari coding Tesla tersebut untuk kita produksi sendiri," ujar Victor.

Platform baterai yang digunakan sama seperti pada Powerhome, produk Baran Energy untuk perumahan atau perkantoran.

Kabarnya, tenaga penggeraknya menggunakan satu motor elektrik dengan sistem penggerak semua roda. Tenaga yang dimiliki mencapai lebih dari 400 tk dan torsinya juga lebih dari 400 Nm.