JAKARTA, KOMPAS.com - Saat hujan, visibilitas ketika mengemudikan mobil sangatlah penting. Untuk itu, tak hanya menjaga kebersihan kaca saja, tapi performa wiper pun perlu dijaga.
Wiper berfungsi untuk menyapu air atau membersihkan kaca mobil. Sayangnya, beberapa pemilik mobil tak paham bagaimana cara merawat perangkat ini dengan benar agar tidak mengalami kerusakan.
Anjar Rosjadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), mengatakan, karet wiper paling sering rusak karena faktor penggunaan yang salah.
"Banyak yang menggunakan atau mengaktifkan wiper saat kondisi kaca kering, hal tersebut sama saja menggunakan wiper dalam kondisi kaca yang penuh debu. Pemilik melakukan tanpa meyemprotkan cairan atau air lebih dahulu, padahal ini penting," ujar Anjar, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Anjar menambahkan, posisi kaca yang kering akan selalu dihinggapi debu. Saat wiper diaktifkan, debu-debu yang tersapu oleh karet berpotensi merusak karet wiper. Sebab, besar kemungkinan debu tersebut sudah bercampur pasir.
Sebaiknya, siram atau bilas kaca dengan air terlebih dahulu. Bila menyemprotkan cairan dengan nozzle, jangan hanya sekali, agar debu yang turun bisa lebih maksimal.
"Kalau mengandalkan cairan dari nozzle yang saat pertama menggunakan wiper itu tidak akan maksimal. Akumulasi kebiasaan ini lama-lama bisa membuat karet tak berumur panjang," kata Anjar.
Menurutnya, efek lain juga bisa merusak permukaan kaca. Sebab, dengan kotoran yang menempel di karet wiper dan digunakan terus bisa berpotensi mengerus permukaan kaca.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/18/174200115/simak-kebiasaan-yang-bisa-merusak-wiper-dan-kaca-mobil