JAKARTA, KOMPAS.com - Posisi penumpang yang duduk menyamping, sangat berbahaya saat naik sepeda motor. Posisi ini membuat motor dan pembonceng tidak seimbang sehingga rawan kecelakaan.
Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, penumpang yang duduk menyamping membuat pengendalian jadi sulit karena tidak selaras dengan gerakan pengendara.
"Salah satu tugas penumpang ialah menyelaraskan gerakan tubuhnya dengan pengendara. Akan sulit jika penumpang menghadap samping, sebab itu direkomendasikan duduk menghadap depan," kata Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.
Jusri mengatakan, dari kacamata ajaran keselamatan berkendara, posisi pembonceng memang sangat penting. Ada alasan mengapa dibuat aturan safety riding, supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Nah, posisi berkendara itu termasuk boncenger. Duduk yang paling ideal menghadap ke depan. Selain itu juga penumpang harus membekap atau memeluk pengendara, seperti menyatu,” kata Jusri.
Edo Rusyanto, Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) mengatakan, jika orang yang dibonceng menghadap ke kiri atau kanan, potensi penumpang terlontar lebih besar.
"Karena tidak ada keseimbangan, lain halnya dengan yang menghadap lurus ke depan. Jadi yang sewajarnya saja, karena semuanya itu sudah diperhitungkan, terutama untuk keselamatan dan kenyamanan," ujar Edo.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/18/124100615/ingat-jangan-duduk-menyamping-saat-boncengan-di-motor