JAKARTA, KOMPAS.com – Jalan raya merupakan tempat yang berbahaya. Peristiwa seperti kecelakaan baik ringan maupun berat, sering terjadi di jalanan. Namun jika diperhatikan, pengemudi yang berpengalaman sering terlibat dalam kecelakaan yang cukup parah.
Bukan berarti pengemudi pemula tidak mengalami kecelakaan, tetapi biasanya hanya yang ringan-ringan saja. Sedangkan yang berpengalaman, bisa terlibat pada kecelakaan yang bisa mematikan atau fatal.
Mengapa hal ini bisa terjadi?
Training Director The Real Driving Centre, Marcell Kurniawan mengatakan, pengemudi yang berpengalaman cenderung terlalu percaya diri di jalanan, sehingga memiliki kebiasaan menyetir yang berisiko tinggi.
“Karena menyetir sudah menjadi hal yang sering dilakukan, akan menjadi suatu hal yang biasa. Sehingga tidak lagi menantang dan akhirnya berusaha mencari tantangan baru,” ucap Marcell kepada Kompas.com, Rabu (5/8/2020).
Perilaku berisiko yang biasa dilakukan meliputi, ngebut untuk kesenangan pribadi maupun karena kondisi tertentu, tidak menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan, menggunakan telepon genggam saat mengemudi dan lainnya.
Pengemudi yang berpengalaman lebih berani memacu kendaraannya dalam kecepatan tinggi. Sehingga benturan dan jenis kecelakaannya lebih fatal. Pengemudi berpengalaman bukan berarti lebih baik hard dan soft skill mengemudinya.
“Hard skill berarti operasional yang benar saat kendaraan terkontrol maupun lepas kendali. Soft skill sendiri artinya kemampuan dasar pengemudi dalam melihat dan mengambil keputusan yang tepat saat mengemudi,” ucap Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, kepada Kompas.com.
Sony menambahkan, perlu dibedakan antara pengemudi berkompetensi dan berpengalaman. Pengemudi berkompetensi menguasai hard skill, soft skill, dan jam terbang. Sedangkan pengemudi berpengalaman belum tentu menguasai tiga hal tadi.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/06/094200015/waspada-pengemudi-mahir-cenderung-terlibat-kecelakaan-fatal