Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tangan Berkeringat Bisa Bikin Lapisan Setir Mobil Rusak

JAKARTA, KOMPAS.com - Lingkar kemudi alias setir jadi komponen penting dalam kendaraan. Namun, komponen ini kerap kali luput dari perawatan para pemilik kendaraan.

Meski berada dalam kabin mobil, setir juga dapat mengalami kerusakan. Kerusakan terjadi pada lapisan karet setir dan permukaan setir akibat pemakaian.

Pemilik Bobby Spec Rare Item, Muhammad Bobby, mengatakan, kondisi setir kebanyakan rusak pada bagian karet akibat pemakaian.

“Ini sering ditemui di mobil-mobil MPV seperti Avanza yang kerap digunakan untuk operasional. Biasanya pemilik mobil-mobil ini kurang perhatian terhadap kondisi setir,” ujar Boby saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (1/8/2020).

Penyebab lain yang membuat kondisi setir lebih cepat rusak antara lain adalah keringat. Menurut Bobby, ini penyebab utama kerusakan setir. Pengendara yang mudah berkeringat pada tangannya kemungkinan bisa membuat setir rusak lebih cepat.

“Keringat menempel di permukaaan setir. Bila setir jarang dibersihkan, lapisan keringat tersebut akan merusak setir. Solusi mudah, memasang cover setir namun banyak yang kurang suka karena setir jadi tambah tebal,” katanya.

Kemudian penggunaan aksesori di tangan. Paling banyak penyebabnya adalah cincin di tangan yang tidak sadar menggores permukaan setir. Bila pemilik mempunyai setir kulit dan sadar akan potensi kerusakan setir, biasanya saat berkendara aksesori di tangan sering di copot.

Terakhir adalah panas sinar matahari. Secara tidak sadar, mobil yang kerap di parkir dan terpapar langsung matahari berpotensi besar merusak setir.

“Baiknya jangan sering-sering di parkir di luar ruangan. Atau kalau memang suka parkir di luar ruangan siapkan penutup kaca depan untuk menangkal sinar matahari,” ucap Bobby.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/02/094100015/tangan-berkeringat-bisa-bikin-lapisan-setir-mobil-rusak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke