JAKARTA, KOMPAS.com – Seperti halnya penjualan mobil baru, pasar mobil bekas bisa dibilang tiarap selama pandemi Covid-19. Apalagi beberapa sentra penjualan, baik itu yang berada di mal ataupun yang memiliki lokasi sendiri, harus tutup saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlaku.
Herjanto Kosasih, Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, mengatakan, sejak April hingga awal Juni penjualan mobil bekas hanya tersisa 5-10 persen dari kondisi normal.
Menurutnya, sebelum pandemi penjualan mobil bekas di WTC Mangga Dua bisa mencapai 2.300 unit sampai 2.400 unit per bulan.
“Pokoknya sebelum 15 Juni, sebelum PSBB dibuka, kita tangis bombay. Karena memang bursa mobil bekas ditutup semua,” ucap Herjanto, kepada Kompas.com (7/7/2020).
Namun, kondisi mulai berubah saat PSBB transisi berlaku pada 15 Juni 2020. Aktivitas bisnis dan perkantoran telah aktif kembali. Begitu juga dengan mobilitas warga yang ingin ke luar daerah agak diperlonggar.
Saat itu, kendaraan pribadi jadi satu-satunya alat transportasi yang bisa diandalkan untuk berpergian keluar Jakarta.
Pasalnya mereka yang ingin menggunakan kereta api atau pesawat harus menyertakan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) yang tidak mudah pengurusannya.
Hal inilah yang membuat permintaan mobil bekas perlahan meningkat. Herjanto mengatakan, segmen yang mengalami peningkatan signifikan adalah segmen mobil tujuh penumpang atau MPV.
“Di WTC sejak 15 Juni, mobil yang laku MPV 7-seater. Mobil sejuta umat naik daun lagi. Dengan adanya PSBB transisi, orang lebih aman naik mobil pribadi dibandingkan kendaraan umum” ujar Herjanto.
“Khususnya untuk perjalanan jarak dekat. Misalnya Jakarta-Surabaya, saat ini banyak orang yang pilih nekat bawa sendiri, ketimbang pakai transportasi umum kan masih susah, makanya MPV dicari lagi,” katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/07/08/070200915/pandemi-tingkatkan-permintaan-mpv-di-pasar-mobil-bekas