Ini Alasan GIIAS 2020 Tetap Digelar

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan industri otomotif nasional tengah mengalami perlambatan imbas pandemi virus corona alias Covid-19.

Berdasarkan catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada tiga bulan pertama tahun ini penjualan mobil mengalami penurunan 15,6 persen dibanding kuartal pertama tahun sebelumnya.

Sementara distribusi unit dari pabrik ke diler (wholesales) melambat 6,9 persen, dari 254.332 unit menjadi 236.797 unit. Diperkirakan, kondisi ini bertahan hingga semester kedua 2020.

"Oleh karena itu, industri otomotif perlu stimulus untuk menumbuhkan suasana yang kondusif. Apalagi mobil itu bukan kebutuhan primer," kata Sekertaris Jenderal Gaikindo, Kukuh Kumara dalam diskusi virtual, Senin (11/5/2020).

Menurut Kukuh, salah satu bentuk stimulus yang ampuh ialah mengadakan pameran otomotif. Sebab, agenda tersebut bisa menumbuhkan rasa optimisme masyarakat dalam menghadapi pandemi.

"Hal-hal seperti itu diperlukan karena kondisi saat ini sedang sulit, orang juga butuh angin segar. Pameran merupakan salah satu cara untuk menstimulus pasar. Para pemain juga membutuhkan ajang untuk mempromosikan produk-produk mereka," kata dia.

Pada kesempatan sama, ia juga mengingatkan pentingnya industri otomotif untuk segera bangkit dari pandemi. Pasalnya, tenaga kerja yang terlibat di salah satu sektor terbesar di Indonesia ini mencapai 1 jutaan.

"Industri otomotif itu menghubungkan banyak mata rantai, mulai dari manufaktur, komponen, bengkel, sampai asuransi. Secara total, kurang lebih ada 1 juta orang pekerja di sektor ini. Jadi akan bergejolak sekali kalau terganggu," ucap Kukuh.

"Maka kita upayakan agar kembali normal segera," lanjutnya.

Untuk diketahui, seiring dengan perkiraan pemulihan pasar pasca-pandemi, pameran otomotif nasional Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2020 akan diselenggarakan pada September dan Oktober 2020.

Hanya ada dua seri, GIIAS Surabaya 2020 akan berlangsung pada 2-6 September 2020 dan The 28th GIIAS BSD City pada 22 Oktober - 1 November 2020 di Indonesia Convention Exhibition (ICE).

"Alasan kami melakukan penyesuaian pameran ini karena memperkirakan kondisi pasar imbas pandemi virus corona. Kami komitmen, hanya melakukan satu kali revisi saja, karena kami tidak ingin merugikan banyak pihak," kata Romi, Presiden Direktur Seven Event.