JAKARTA, KOMPAS.com - Selama diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), mobil jadi jarang digunakan. Tak sedikit pemilik yang jarang memperhatikan kebersihan di bagian kabin.
Sebagian pemilik hanya membersihkan bagian luar dengan mencuci, karena mobil jadi berdebu saat jarang digunakan. Bersih di luar, bukan berarti bagian dalam juga bebas kotoran.
Ada beberapa titik pada mobil di mana noda dan debu terus menempel, tak terlihat mata. Misalnya, pada bagian bawah jok, mulai rel kursi, sela-sela pintu, door trim, plafon mobil, kolong mobil, sampai beberapa titik di mesin.
Biasanya, untuk membersihkan bagian itu diperlukan tenaga ekstra. Sehingga, banyak orang yang menghindarinya atau malas untuk melakukannya.
"Kotoran tersebut sifatnya akumulasi, maka sebelum terlalu banyak baiknya dibawa ke salon. Karena semakin tidak dirawat, semakin sulit juga nanti hilangnya," kata Ario Hadi, Operation Manager Autospa Bekasi, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Ario mencontohkan, bila ada noda kecoklatan pada plafon mobil. Bagian tersebut sulit untuk dibersihkan, tapi bila tidak segera dilakukan tindakan, noda akan sulit hilang, hanya tersamarkan saja.
"Lalu, noda keringat yang biasanya tertinggal di door trim maupun dasbor, seperti flek-flek putih. Ini kasat mata, tapi sebenarnya banyak juga kotorannya. Paling banyak itu di sela-sela pintu, bahkan sering kali sampai berkerak," ujar Ario.
Tak hanya itu saja, Ario juga menyampaikan risiko lain bila noda-noda tersebut terus dibiarkan hingga waktu yang lama. Selain akan sulit dihilangkan, ada kemungkinan mobil bermasalah, seperti korosi.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/05/11/090200015/mobil-jarang-dipakai-selama-psbb-perhatikan-kebersihan-kabin