JAKARTA, KOMPAS.com - Mengantuk menjadi musuh besar saat berkendara menempuh perjalanan jauh ataupun ketika macet. Terutama dalam kondisi puasa seperti ini, karena kurangnya asupan yang masuk ke dalam tubuh.
Perlu diketahui, mengantuk memang tidak ada obatnya selain berhenti dan beristirahat. Saran seperti meminum kopi pun tidak mejadi jaminan pengendara bisa langsung segar kembali.
Kepala Bengkel Auto2000, Suparna, memiliki tips ringan untuk mengurangi rasa kantuk saat berkendara.
Menurutnya, saat melakukan perjalanan jauh sebaiknya pengendara mengatur ritme pergantian udara pada kabin, caranya dengan membuka kaca mobil dan mengurangi durasi penggunaan air conditioner atau AC.
“Memang menggunakan AC itu membuat nyaman di dalam kabin, apalagi saat berkendara siang hari. Tapi baiknya sedikit dikurangi, pengendara sesekali perlu membuka kaca mobil agar terjadi pertukaran atau sirkulasi udara pada kabin mobil,” ujar Suparna kepada Kompas.com.
Terus menerus menggunakan AC akan membuat udara di dalam mobil menjadi tidak fresh karena tak ada pergantian. Lama-lama kondisi tersebut diklaim bisa membuat pengendara cepat merasa lelah yang bisa memicu rasa kantuk cepat datang.
“Kalau sepanjang jalan tutup kaca dan selalu menyalakan AC itu kan artinya udara pada kabin hanya itu-itu saja. Udara yang sudah terlalu lama dihirup secara terus menerus bisa memicu tubuh menjadi lelah akibat tidak adanya pergantian udara yang baru,” kata Suparna.
Namun, Suparna menyarankan, jika pengendara sudah merasa lelah dan mengantuk sebaiknya jangan dipaksakan untuk lanjut, dan segera menepi untuk beristirahat.
Pastikan mengatur ritme perjalanan yang tepat, dan yang tak kalah penting maksimal setiap dua atau tiga jam sekali wajib berenti untuk istirahat atau sekedar melakukan peregangan badan.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/04/29/170100015/jurus-kurangi-rasa-kantuk-saat-berkendara